Senin 04 May 2020 14:44 WIB

PSBB Provinsi Jabar Targetkan Kurangi Mobilitas 30 Persen

PSBB Provinsi Jabar akan diberlakukan mulai Rabu (6/5).

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah kendaraan melaju di jalan Tol Cikopo - Palimanan Km 72, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat terjadi penurunan arus lalu lintas atau trafik di tiga wilayah jalan tol yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar) dan Banten berkisar 42 persen sampai dengan 60 persen sebagai dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB
Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Sejumlah kendaraan melaju di jalan Tol Cikopo - Palimanan Km 72, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat terjadi penurunan arus lalu lintas atau trafik di tiga wilayah jalan tol yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar) dan Banten berkisar 42 persen sampai dengan 60 persen sebagai dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi meninjau sejumlah titik untuk persiapan penerapan PSBB Provinsi Jawa Barat, Senin (4/5). Kapolda mengecek persiapan mulai dari Kabupaten Karawang, Subang, Cirebon dan Purwakarta.

Kapolda menargetkan PSBB dapat mengurangi mobilitas masyarakat hingga 30 persen. Dia berharap dengan PSBB tujuan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 bisa tercapai. PSBB Jawa Barat akan dimulai Rabu (6/5).

Baca Juga

“PSBB untuk menekan pergerakan masyarakat bisa berkurang 30 persen ini yang belum terlaksana. Jadi kalau pergerakan masyarakat bisa sampai 30 persen itu berarti PSBBnya berhasil,” kata Kapolda di Pos Pengamanan Terpadu Cikopo, Kabupaten Purwakarta.

Ia mengatakan berdasarkan evaluasi pada penerapan PSBB di daerah lainnya juga diakui dampak positifnya. PSBB dapat menekan angka peningkatan kasus Covid-19 setiap harinya.

Menurutnya, dalam penerapan PSBB se-Jawa Barat ini pihaknya sudah menyiapkan personel. Potensi gangguan keamanan juga sudah diantisipasi agar pelaksanaan PSBB bisa berjalan lancar dan maksimal.

“Polri bersama TNI tentunya bersama-sama mengantisipasi dampak PSBB. Alhamdulillah tidAk banyak gangguan muncul semua bisa diatasi, bisa ditangani. Jadi untuk masalah keamanan insya Allah bisa dijaga,” tuturnya.

Sementara itu, kata dia, dalam penerapan PSBB di masing-masing wilayah berbeda-beda tergantung pada kebijakan pimpinan. Ada pemerintah daerah yang menerapkan PSBB secara menyeluruh di semua wilayahnya, ada pula yang menerapkan secara parsial di beberapa zona merah.

Ia menambahkan unsur kepolisian di masing-masing wilayah juga sudah siap dengan tugasnya dalam pelaksanaan PSBB nantinya. Aparat kepolisian akan memantau dan menegakan aturan pembatasan pergerakan masyarakat tersebut.

“Kalau untuk sanksi masih berupa teguran saja,” ucapnya.

Sementara itu, Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Pol Eddy Djunaedi menambahkan personel kepolisian akan bertugas mengecek pelaksanaan PSBB terutama dari pergerakan masyarakat menggunakan kendaraan. Kepolisian masing-masing wilayah beroperasi di titik-titik utama di antaranya di pintu masuk dan keluar wilayah.

“PSBB Jawa Barat ini kita mempersiapkan polres yang lain juga ada 22 polres. Semuanya akan melaksanakan penyekatan sehingga pergerakan ditekan hingga 30 persen otomatis bisa menangani Covid-19,” kata Eddy.

Ia menyebutkan hingga H10 pelaksanaan Operasi Ketupat di Jawa Barat masih terus dilakukan untuk menekan masyarakat yang masih nekat mudik. Tercatat puluhan ribu kendaran dipaksa putar balik agar tidak mudik sebagai upaya menekan penyebaran virus.

“Sampai H10 kita sudah memutarbalikan 33.686 kendaraan baik antar kota dan kabupaten itu untuk roda empat, roda dua dan umum,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement