Senin 04 May 2020 08:48 WIB

AP II Lakukan Penghematan Listrik Hingga Air 

Penghematan penggunaan listrik di seluruh bandara AP II hingga sekitar 46 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Warga melintas di area parkir Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (25/4). Menurunnya trafik penerbangan secara drastis membuat PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) melakukan penghematan di bandara yang dikelolanya. Penghematan bahkan dilakukan mulai dari penggunaan listrik hingga air. 
Foto: Antara/Makna Zaezar
Warga melintas di area parkir Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (25/4). Menurunnya trafik penerbangan secara drastis membuat PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) melakukan penghematan di bandara yang dikelolanya. Penghematan bahkan dilakukan mulai dari penggunaan listrik hingga air. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurunnya trafik penerbangan secara drastis membuat PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) melakukan penghematan di bandara yang dikelolanya. Penghematan bahkan dilakukan mulai dari penggunaan listrik hingga air. 

“Secara umum, penghematan biaya operasional terbesar adalah di penggunaan listrik. Kami melakukan penghematan penggunaan listrik di seluruh bandara hingga sekitar 46 persen," kata kata Director of Engineering AP II Agus Wialdi, Senin (4/5). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, penghematan listrik dilakukan dengan dengan mengurangi penggunaan fasilitas nonprioritas seperti penyejuk udara dan sebagainya. Agus mengatakan AP II tetap menjaga aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, dan pelayanan. 

Selain listrik, Agus mengatakan AP II juga melakukan penghematan penggunaan air bersih hingga 60 persen. Begitu juga dengan penghematan penggunaan kendaraan operasional di kawasan bandara baik sisi udara dan darat. Agus menambahkan AP II juga melakukan penghematan atau pengurangan biaya pemeliharaan fasilitas nonprioritas atau yang tidak mendesak. 

Penghematan sangat ketat juga diterapkan pada pos belanja modal. "Belanja modal hanya akan digunakan untuk kebutuhan yang dinilai sangat dibutuhkan dengan memperhitungkan situasi dan kondisi saat ini," tutur Agus. 

Agus menuturkan, penghematan belana modal juga mencakup porsi yang sebelumnya direncanakan untuk pengembangan di bandara-bandara Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara (KSP BMN). Bandara tersebut yaitu Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya). 

”Melalui berbagai penghematan biaya maka seluruh bandara AP II tetap beroperasi optimal dan selalu siaga melayani berbagai penerbangan yang masih diizinkan termasuk penerbangan dalam rangka mengatasi Covid-19,” ungkap Agus. 

Selain itu, menurutnya penghematan tersebut juga membuat AP II cepat mengoptimalkan seluruh sumber daya. Khususnya untuk melayani meningkatnya lalu lintas penumpang pesawat dan penerbangan saat Covid-19 sudah dapat dikendalikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement