REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt mengatakan, terdapat satu orang anggota Polri yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Khusus Infeksi Pulau Galang dinyatakan sembuh Covid-19. Ia juga mengaku, sebelumnya terdapat dua anggota juga yang dipulangkan dari RS. Sehingga totalnya ada tiga anggota polri yang dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
"Sebelumnya terdapat dua orang anggota Polri yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Hari ini RS. Galang kembali memulangkan satu orang anggota Polri. Sehingga terdapat tiga orang anggota Polri yang dipulangkan ke rumahnya. Mereka semua telah menjalani dua kali tes swab dengan hasil negatif," katanya saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (3/5).
Dia memberikan, apresiasi kepada Kepala Rumah Sakit Infeksi Pulau Galang beserta staf dan tim medis yang telah memberikan pikiran, tenaga dan upayanya dalam merawat dan menyembuhkan personelnya serta masyarakat lainnya.
Dia berharap, apa yang telah dilakukan tim medis dapat menjadi ladang amal ibadah pada bulan suci Ramadhan. Hal ini juga menjadi bukti Covid-19 bisa disembuhkan dengan perawatan medis secara intensif, keyakinan pasien dan berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa."Insya Allah Covid-19 bisa disembuhkan,"kata dia.
Sebelumnya diketahui, sebanyak tiga anggota Polri di Kota Batam, Kepulauan Riau terkonfirmasi positif virus corona jenis baru (Covid-19) sehingga harus menjalani isolasi di RS Bhayangkara dengan penanganan oleh tim kedokteran Polda Kepri.
"Saat ini dilakukan isolasi di RS Bhayangkara dan ditangani tim kedokteran Polda Kepri," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt dalam pesan singkat di Batam, Kamis (16/4) malam.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan, tiga anggota Polri teridentifikasi sebagai pasien Covid-19 adalah kasus 19, 20, dan 21.
Ketiganya lelaki berusia sekitar 33-35 tahun yang merupakan siswa SIP (Sekolah Inspektur Polisi) dari Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdiklat Polri yang baru tiba di Batam dari Sukabumi.
Sebenarnya, kata dia, sebelum berangkat ke Batam, seluruh peserta lemdiklat sudah dilakukan RDT (Rapid Diagnostic Test), sedangkan yang kembali ke Batam mereka yang hasilnya nonreaktif.
Meski begitu, setibanya di Batam, seluruh peserta lemdiklat dari Batam itu menjalani karantina di RS Bhayangkara Batam dan dilakukan RDT ulang, hasilnya beberapa orang reaktif. Mereka kemudian dites swab. "Tujuh orang di-swab, tiga orang positif," kata dia.
Rencananya, pasien kasus 19, 20, dan 21 itu, akan dirujuk ke RS fasilitas karantina dan observasi di Pulau Galang. "Semuanya OTG (Orang Tanpa Gejala)," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
