Senin 04 May 2020 05:36 WIB

Jika Sanksi UEFA Berlaku, De Bruyne Isyaratkan Lepaskan City

De Bruyne menegaskan tak akan ambil keputusan yang bergantung pada pelatih.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Playmaker Manchester City Kevin De Bruyne
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Playmaker Manchester City Kevin De Bruyne

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kevin de Bruyne mengisyaratkan akan hengkang dari Manchester City. Ini jika larangan City berkompetisi di Eropa diberlakukan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).

UEFA memberikan sanksi selama dua tahun untuk City, termasuk di Liga Champions, karena melanggar aturan financial fair play (FFP). Namun, saat ini klub Liga Primer Inggris itu sedang melakukan banding.

''Jika keputusan dibuat, saya akan melihat segalanya. Dua tahun akan sangat lama. Tapi jika hukumannya satu tahun, saya akan mempertimbangkan (bertahan). Saya hanya menunggu,'' ujar De Bruyne dikutip dari Marca, Senin (4/5).

De Bruyne mengungkapkan, klub sudah menyampaikan ke pemain kalau akan melakukan banding. The Citizens juga meyakinkan ke pemain kalau 100 persen tidak bersalah. Sehingga percaya diri kalau akan menang dalam banding. ''Itulah mengapa saya menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi. Saya percaya tim,'' tegasnya.

Pelatih City, Pep Guardiola, kontraknya hanya tersisa satu tahun lagi. Ada isu kalau dirinya juga akan segera meninggalkan City jika larangan diberlakukan.

Namun, De Bruyne menegaskan dirinya tidak akan mengambil keputusan yang bergantung pada sang pelatih. ''Saya sudah bekerja di bawah pelatih lain dan saat Pep pergi, saya harus bekerja dengan orang lain,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement