Ahad 03 May 2020 03:26 WIB

Kontrol Gula Jadi Kunci Penanganan Pasien Covid-19 dengan DM

Pasien Covid-19 dengan  DMT2 membutuhkan lebih banyak intervensi medis.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Alat bernama FAST bisa dimanfaatkan penderita Diabetes Tipe 2 untuk berpuasa (Foto: ilustrasi cek gula darah)
Foto: Needpix
Alat bernama FAST bisa dimanfaatkan penderita Diabetes Tipe 2 untuk berpuasa (Foto: ilustrasi cek gula darah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Penderita diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) berisiko memiliki kondisi yang lebih buruk bila terkena Covid-19. Kontrol gula darah yang baik menjadi kunci agar penyandang DMT2 terhindar dari risiko ini bila terkena Covid-19.

Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism. Studi ini melibatkan data dari 7.336 pasien Covid-19 dari 19 rumah sakit di provinsi Hubei, China. Sebagian pasien tersebut merupakan penyandang DMT2, sebagian lainnya bukan penyandang DMT2.

Baca Juga

Data menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dengan riwayat DMT2 membutuhkan lebih banyak intervensi medis. Selain itu, Pasien Covid-19 dengan DMT2 juga memilii tingkat kematian yang lebih tinggi yaitu 7,8 persen, dibandingkan non penyandang DMT2 yaitu 2,7 persen.

Pasien Covid-19 yang menyandang DMT2 juga lebih berisiko terhadap komplikasi. Dalam studi, diketahui bahwa pasien Covid-19 dengan DMT2 emiliki risiko lebih besar mengalami cedera pada beragam organ.

Meski pasien Covid-19 dengan DMT2 cenderung memiliki prognosis yang lebih buruk, risiko kematian menjadi lebih rendah bila kadar gula darah mereka terkontrol. Pasien Covid-19 dengan DMT dan kadar gula darah yang terkontrol juga cenderung membutuhkan lebih sedikit intervensi medis dan lebih sedikit komplikasi.

"Mengingat orang dengan diabetes memiliki risiko lebih besar terhadap kematian dan macam-macam komplikasi, dan belum ada obat khusus untuk Covid-19, temuan kami mengindikasikan bahwa mengontrol kadar gula darah dapat berperan sebagai pendekatan membantu yang efektif untuk memperbaiki prognosis pasien Covid-19 dengan diabetes," jelas tim peneliti, seperti dilansir FOX News.

Terlepas dari itu, hal terpenting yang perlu dilakukan penyandang DMT2 atau diabetes secara umum adalah melakukan pencegahan agar tidak tertular Covid-19. Bagaimana pun, penyandang diabetes perlu menyadari adanya risiko yang lebih besar terhadap kematian dan komplikasi berat bila terinfeksi SARS-CoV-2.

Meski tidak terinfeksi, penyandang diabetes secara umum juga disarankan untuk lebih mengontrol kadar gula darah. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengontrol gula darah adalah konsumsi obat secara teratur, mengatur pola makan serta melakukan aktivitas fisik yang rutin.

Beberapa penyakit kronis diketahui dapat memengaruhi kondisi seseorang bila terkena Covid-19. Selain diabetes, hipertensi dan obesitas juga menjadi faktor risiko kematian dalam kasus Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement