Sabtu 02 May 2020 17:50 WIB

UAS Jelaskan Hadis Prahara 15 Ramadhan

Menurut UAS, hadis terkait prahara 15 Ramadhan hari Jumat adalah hadis palsu

Ilustrasi malam Ramadhan
Foto: Pixabay
Ilustrasi malam Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertengahan bulan suci Ramadhan pada tahun ini bertepatan dengan hari Jumat (8 Mei 2020). Sebagian kalangan menghubungkan penanggalan itu dengan suatu hadis, sebagaimana termaktub dalam Kitab al-Fitan.

Hadis itu menyatakan, akan ada suara keras pada "pertengahan Ramadhan malam Jumat." Suara keras yang dimaksud akan sangat mengejutkan seluruh penduduk bumi. Selanjutnya, kaum Muslimin dinasihati agar tetap di dalam rumah masing-masing, terutama bakda Subuh pada Jumat itu.

Baca Juga

"Tutup pintu-pintu rumah kalian. Sumbat lubang-lubangnya. Tenangkan diri kalian," demikian kutipan hadis yang dimaksud.

Akan tetapi, bagaimanakah status hadis ini sesungguhnya? Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan.

Menurut UAS, hadis itu memang menyebutkan, pada tanggal 15 Ramadhan malam Jumat, akan terjadi suara keras yang mengejutkan. Suara atau tiupan itu akan membangunkan orang-orang yang tertidur, mengejutkan orang yang terjaga, membuat para perempuan keluar dari tempat pingitannya.

Hadis itu juga menyatakan, pada tanggal itu akan terjadi banyak gempa bumi.

"Letak posisi hadis itu ialah dalam Kitab al-Fitan karya Nu'aim ibn Hamad. Hadis itu riwayat Abu Abdillah al-Hakim. Hadis yang sama juga dapat ditemukan dalam kitab Akhbar Ashbahan," kata UAS kepada Republika saat dihubungi pada hari ini.

Para pakar hadis dari masa-masa silam pun sudah memberikan komentarnya. UAS mencontohkan, Imam al-'Uqaili dalam kitab ad-Dhu'afa' al-Kabir, Juz IV, halaman 52 mengatakan, hadis tersebut tidak ada dasar sanadnya dari periwayat yang tepercaya (tsiqah). Hadis itu tidak pula dari riwayat yang kuat.

"Imam Ibnu al-Jauzi berkata dalam Kitab al-Maudhu'at Juz III, halaman 191, hadis itu hadis palsu. Begitu pula menurut Imam ad-Dzahabi, hadis itu hadis palsu," ujar alumnus Darul Hadis Maroko itu menegaskan.

Kesimpulannya, hadis mengenai huru-hara pada pertengahan Ramadhan adalah hadis yang palsu. Oleh karena itu, hadis itu tak bisa dijadikan sebagai hujjah.

Berikut adalah selengkapnya hadis yang berstatus palsu itu:

Telah menceritakan kepada kami, Abu Umar, dari Ibnu Luhai’ah. Ia berkata, telah menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit al-Bunani, dari ayahnya, dari al-Haris al-Hamdani dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi Muhammad SAW.

Beliau (Rasulullah SAW) bersabda, "Apabila ada suara keras pada bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara pada bulan Syawal. Kabilah-kabilah akan berselisih pada bulan Dzulqa’dah, dan akan terjadi pertumpahan darah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram."

"Tahukah kalian apa yang akan terjadi di bulan Muharram?" tanya Nabi SAW hingga tiga kali.

"Jauh dari yang kalian kira. Manusia akan saling bunuh dalam hiruk-pikuk."

Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bilakah teriakan keras tersebut?"

Rasulullah SAW menjawab, "Itu terjadi pada pertengahan Ramadhan malam Jumat. Suara keras yang membangunkan orang tidur, yang berdiri akan duduk, gadis-gadis pingitan berhamburan keluar dari biliknya. Pada jumat pada tahun terjadi gempa di mana-mana.

Apabila kalian selesai menunaikan shalat Subuh pada Jumat itu, maka segeralah masuk ke dalam rumah. Tutup pintu-pintu rumah kalian. Sumbat lubang-lubangnya. Tenangkan diri kalian, sumbat telinga-telinga kalian.

Jika kalian merasa mendengarkan suara keras, maka sujudlah dan ucapkanlah, 'Subhaana al-Quddus, subhaana al-Quddus, Rabbuna al-Qudduus.' Siapa saja yang melakukannya niscaya selamat. Siapa saja yang tidak melakukannya akan binasa."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement