Jumat 01 May 2020 16:50 WIB

Pemilik Klub Liga Inggris Sebut Pemain tak Dipaksa Tanding

Para pemain Liga Primer Inggris khawatir pandemi corona.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Papan informasi bertuliskan imbauan mengenai virus corona terlihat di dalam stadion saat pertandingan lanjutan liga Inggris antara Liverpool melawan Bournemouth, Sabtu (7/3).
Foto: Reuters/Carl Recine
Papan informasi bertuliskan imbauan mengenai virus corona terlihat di dalam stadion saat pertandingan lanjutan liga Inggris antara Liverpool melawan Bournemouth, Sabtu (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Liga Primer Inggris akan kembali bergulir, namun gelaran bergengsi itu justru terancam aksi para pemain yang mogok bertanding. Hal itu mengingat banyaknya rasa kekhawatiran yang timbul dari para pesepak bola Liga Inggris.

Sebelumnya, tersiar kabar akan dimulai pada 8 Juni 2020 mendatang. Saat para suporter kegirangan mendengar kabar itu, kini tersiar kabar tak sedap yang patut mereka simak soal sikap para pemain sepak bola di kompetisi Negeri Ratu Elizabeth, khususnya Liga Primer.

"Tidak ada yang akan dipaksa untuk bermain. Itu pada akhirnya akan menjadi keputusan pemain. Jika seorang pemain tidak ingin bermain itu akan menjadi panggilan mereka," kata salah satu pemilik klub dilansir Sky Sport, Jumat (1/5).

Sementara itu, jadwal pertandingan sudah dikirim ke 20 tim peserta musim ini dan rencananya latihan bisa dimulai pertengahan bulan Mei, dan rencananya pemain akan berada di hotel selama lima minggu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan musim.

Lebih lanjut, para pemain berhak menolak bertanding jika ia tidak mau. Tidak boleh ada pemaksaan jika hal itu terjadi dan haknya harus dihormati semua pihak. Dirinya juga ingin ada persetujuan dari pihak pemerintah dan jaminan kesehatan jika musim benar-benar jadi diteruskan.

Di sisi lain, para pemain Liga Primer Inggris belum menanggapi komentar sang pemilik, namun Sergio Aguero sudah menyatakan para pemain tengah ketakutan, dirinya mengaku takut akan tertular virus dan ikut ambil bagian dalam situasi tanpa sadar menularkan virus tersebut ke keluarga mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement