Jumat 01 May 2020 13:14 WIB

Petani Lahan Pantai Kulon Progo Masuk Panen Cabai

Geliat budi daya cabai pada lahan pasir Kulon Progo semakin berkembang.

Tumpukan cabai milik petani hasil panen raya di Trisik Banaran Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (6/12).
Foto: Kementan
Tumpukan cabai milik petani hasil panen raya di Trisik Banaran Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Petani lahan pantai di Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memasuki masa panen raya cabai di lahan seluas 250 hektare dengan produksi mencapai 40 ton per hari. Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Martono mengatakan distribusi produksi cabai dengan varietas laba ini akan dilakukan melalui pasar lelang.

"Produksi tersebut dapat mencukupi kebutuhan cabai di DIY dan di Jakarta," kata Martono.

Ia mengatakan tanaman cabai varietas laba yang dikembangkan oleh petani di Kecamatan Panjatan sudah dapat dipanen pada umur 75 hari. Petani lahan pasir ini selalu disiplin mengganti komoditas tanaman, apabila sudah 12 sampai 15 kali masa panen, serta mampu mengembangkan benih lokal.

"Upaya ini dilakukan agar petani mandiri dan tidak selalu tergantung produksi benih yang dijual di pasaran," katanya.

Martono menambahkan cabai dari hasil panen kali ini berkualitas baik dan tidak terserang organisme penganggutanaman, dengan perkiraan masa puncak panen pada Juni 2020. Petani juga mengharapkan agar harga jual cabai tidak mengalami fluktuasi ataupun penurunan harga yang drastis sehingga dapat mencukupi kebutuhan mereka di bulan puasa dan menghadapi lebaran.

Harapan tersebut sesuai dengan strategi sektor pertanian Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 yaitu semua insan pertanian tetap bekerja dengan semangat tinggi dan tangguh mewujudkan kemandirian pangan bangsa, meningkatkan produksi nasional berbasis pertanian rakyat dan keberpihakan pada petani kecil.

"Optimalisasi lahan dan pekarangan dengan tanaman pangan untuk kebutuhan rumah tangga, memetakan daerah rawan pangan dan alokasi kebutuhan pangan secara tepat, menciptakan efisiensi rantai pemasaran produk pertanian dan keberpihakan pasar pada petani serta menjaga petani tetap sehat, sejahtera dan semangat agar tetap terus berproduksi," kata Martono.

Ia menambahkan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progojuga mendorong petani untuk mengoptimalkan lahan pasir untuk berbagai jenis tanaman hortikultura, seperti semangka, cabai, melon, dan sayur-sayuran.

Dinas juga memberikan dukungan berupa alat mesin pertanian, infrastruktur berupa jalan usaha tani, sarana dan prasarana perairan dengan pengembangan jaringan irigasi air tanah dangkal.

Martono mengatakan cabai adalah salah satu komoditas yang menunjukkan angka produktivitas tertinggi di Kulon Progo. Geliat budi daya cabai pada lahan pasir Kulon Progo semakin berkembang, terlebih setelah dibentuk pasar lelang cabai untuk membantu masyarakat memasarkan hasil panen.

"Wilayah pesisir Kulon Progo dapat dimanfaatkan sebagai aset dan sumber daya penting karena semakin berkurangnya lahan pertanian terutama sawah tiap tahunnya. Pengembangan usaha pertanian lahan pasir menjadi solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pangan pokok," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement