Jumat 01 May 2020 07:51 WIB

New York Tugaskan Ribuan Orang Lacak Kontak Pasien Covid-19

New York juga akan membersihkan kereta bawah tanah pada dini hari dengan disinfektan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Israr Itah
Gubernur New York Andrew Cuomo.
Foto: AP
Gubernur New York Andrew Cuomo.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gubernur Negara Bagian New York Amerika Serikat (AS) Andrew Cuomo akan mempekerjakan ribuan orang untuk melacak kontak orang-orang yang dites positif terkena virus corona. Dia juga akan menghentikan layanan kereta bawah tanah New York City pada dini hari untuk membersihkan kereta dengan disinfektan setiap hari. 

Inisiatif tersebut digencarkan karena wilayahnya paling terpukul oleh wabah Covid-19. Langkah ini sebagai upaya meredakan pembatasan pada kehidupan sosial dan bisnis dengan sistem transportasi umum besar yang bersih dan aman bagi pengendara dan pekerja transit.

Baca Juga

Cuomo mengatakan, sistem kereta bawah tanah New York City akan ditutup antara pukul 1 dan 5, sehingga Otoritas Transportasi Metropolitan dapat melakukan program pembersihan disinfeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Ini tantangan yang menakutkan. Seluruh sistem transportasi umum di negara bagian New York akan didisinfeksi setiap 24 jam," kata Cuomo.

Cuomo juga merinci rencana untuk merekrut 6.400 hingga 17 ribu orang di seluruh negara bagian untuk menangani pelacakan kontak. Hal ini merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi kontak seseorang yang telah dites positif terkena penyakit menular.

Para ahli kesehatan mengatakan bahwa pelacakan kontak sangat penting untuk mengisolasi orang yang berpotensi menular untuk membatasi wabah lebih lanjut. Cuomo mengatakan bahwa mantan wali kota New York City Michael Bloomberg, berkoordinasi dengan Universitas Johns Hopkins, akan mengawasi perekrutan dan pelatihan pelacak kontak dan membuat program tersebut tersedia bagi pemerintah di seluruh dunia.

Hingga kini, menurut Johns Hopkins University, negara bagian New York saja mencatat 18.069 kematian akibat Covid-19. Sementara terdapat lebih dari 310 ribu kasus yang dikonfirmasi berkaitan dengan virus ini.

sumber : REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement