Jumat 01 May 2020 04:16 WIB

Sudah Cair, Penerima Saldo Prakerja Terbanyak di Jakarta

Pendaftar Kartu Prakerja telah capai sembilan juta orang.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis (23/4/2020) melalui laman resmi www
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis (23/4/2020) melalui laman resmi www

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sudah ada sembilan juta masyarakat yang mendaftar kartu prakerja hingga saat ini. Dari jumlah itu, sebanyak 456 ribu atau peserta gelombang pertama dan kedua telah mendapatkan saldo bantuan prakerja.

"Terbanyak di Jakarta, kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," ujar Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Joko, Kamis (30/4).

Baca Juga

Airlangga menerangkan, peserta yang mendaftar kartu pekerja hampir dari seluruh wilayah di Indonesia. Untuk proses pencairan saldo bantuan, peserta menggunakan fasilitas perbankan maupun dompet digital.

"18 persen gunakan fasilitasnya pake cash melalui perbankan lewat BNI, sisanya 72 persen pake e-wallet atau e-money," ungkapnya.

Melalui program kartu prakerja, Pemerintah memberikan dana sebesar Rp 3.550.000 bagi peserta yang lolos sebagai penerima Kartu Prakerja 2020. Rinciannya, sebesar Rp 1.000.000 digunakan untuk membayar pelatihan online Kartu Prakerja, dan sisanya untuk insentif.

Untuk insentif Kartu Prakerja terdiri dari dua bagian, yakni insentif pasca-penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan (Rp 2.400.000). Kemudian insentif pasca-pengisian survei evaluasi sebesar Rp 50.000 per survei untuk 3 kali survei (Rp 150.000).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement