Kamis 30 Apr 2020 16:00 WIB

UMKM Bertransformasi dari Bisnis Konvensional ke Online

Kemenkop UKM berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendampingi pelaku UMKM.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah perajin rotan menyelesaikan pesanan di sentra kerajinan rotan UMKM.
Foto: ANTARA /FB Anggoro
Sejumlah perajin rotan menyelesaikan pesanan di sentra kerajinan rotan UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serius melakukan transformasi berbisnis dari sistem konvensional ke online. Terutama di tengah wabah Covid-19.  

"Saat ini terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat akibat adanya kebijakan stay at home, dari pola belanja konvensional ke pola berbelanja secara online. Hal ini  menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya," kata Plt Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Herustiati melalui siaran pers yang diterima Republika pada Kamis, (30/4).

Kemenkop UKM, kata dia, bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendampingi para pelaku UMKM. Tujuannya agar dapat menyesuaikan transformasi proses bisnis dari konvesional menjadi digital bisnis di tengah pandemi ini.

Para pelaku usaha tersebut bisa memanfaatkan berbagai platform e-comercial di Indonesia. Di antaranya marketplace, web-business, social media, dan point of sale, serta financial technologi (Fintech) untuk mengembangkan akses jaringan usaha dan memudahkan melakukan pelayanan usaha yang dijalankan.

"Pelaku UMKM berusaha ditempat usahanya (From Brick) dapat melakukan penjualan secara online (to Click) kepada masyarakat. Sehingga pelaku UMKM tetap bertahan berusaha pada saat pandemi covid-19 ini," tutur Herustiati

VP Brand & Marketing Moka Bayu Ramadhan menjelaskan, performa UMKM sebagai kontributor terbesar dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan memberi dampak signifikan. Khususnya pada kondisi perekonomian Indonesia saat ini. 

“Upaya menyokong UMKM di masa sulit ini perlu menggandeng seluruh pemangku kepentingan. Mulai dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, asosiasi pendamping, komunitas, swasta, termasuk startup," ujar dia.

Moka, lanjutnya, sangat mengapresiasi Kemenkop UKM yang turut berkolaborasi dengan Moka membantu memberikan edukasi yang ditujukan bagi UMKM di Indonesia. Moka pun menggelar webinar yang menyasar para pelaku UMKM terdampak Covid-19.

Tujuan terselenggaranya kegiatan itu yakni, tersampaikannya edukasi mengenai manfaat digitalisasi bisnis kepada UMKM ditengah covid-19. Sekaligus mendorong mereka tetap agar mampu bersaing dan berinovasi lewat teknologi dengan mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kualitas produk yang baik, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam membeli berbagai produk pelaku UMKM. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement