Kamis 30 Apr 2020 15:18 WIB

Pertamina Pastikan Ketersediaan Pasokan LPG dan BBM

Penyaluran BBM dan LPG tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol keamanan.

Rep: Intan Pratiwi / Red: Agus Yulianto
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Taktakan Serang, Banten, Kamis (9/4/2020). Manager Communication PT Pertamina MOR (Marketing Operation Region) III Dewi Sri Utami menyatakan untuk mendukung kebijakan pembatasan sosial guna menekan penyebaran COVID-19 pihaknya telah menambah 50 persen pasokan tabung LPG 3 kilogram atau sebanyak 570 ribu tabung untuk seluruh pelosok Banten.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Taktakan Serang, Banten, Kamis (9/4/2020). Manager Communication PT Pertamina MOR (Marketing Operation Region) III Dewi Sri Utami menyatakan untuk mendukung kebijakan pembatasan sosial guna menekan penyebaran COVID-19 pihaknya telah menambah 50 persen pasokan tabung LPG 3 kilogram atau sebanyak 570 ribu tabung untuk seluruh pelosok Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki bulan Ramadan, PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapan pasokan LPG dan BBM terutama di wilayah Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat, melingkupi Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Melalui Satuan Tugas Ramadan, Idul Fitri (Satgas RAFICO) Pertamina tak berhenti menyalurkan energi, di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

General Manager MOR III Tengku Fernanda menjelaskan, selama masa PSBB, Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang dikecualikan sehingga tetap beroperasi. Selain itu, penyaluran BBM dan LPG tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol keamanan pencegahan Covid-19 serta kebijakan Pemerintah pusat maupun daerah.

“Dalam menghadapi Ramadan, Idul Fitri, dan pandemi Covid-19, sebagian besar pekerja di  MOR III tidak melakukan WFH (work from home), karena harus menjalankan operasional seperti di Fuel Terminal, Depot LPG untuk memastikan kelancaran distribusi energi ke masyarakat,” jelasnya, Kamis (29/4).

Fernanda mengatakan, saat ini konsumsi BBM di wilayahnya mengalami penurunan sebagai dampak dari PSBB dan WFH. Pada bulan April 2020, produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) turun sebesar 35 persen dan Gasoil (Dexlite dan Pertamina Dex) terkoreksi 26 persen.

Pada kondisi normal, konsumsi Gasoline mencapai 26.247 kilo liter (KL) per hari. Sedangkan pada bulan April 2020, rata-rata konsumsi mencapai 17.316 KL/hari. Sementara itu, Gasoil pada kondisi normal adalah 9.811 KL/hari dan rata-rata konsumsi pada bulan April 2020 sebesar 7.502 KL/hari. “Walau demikian, seluruh SPBU tidak ada yang tutup, tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Fernanda menambahkan, kebutuhan LPG di sektor rumah tangga meningkat karena sebagian besar masyarakat kini beraktivitas dari rumah. Pada bulan April, konsumsi LPG subsidi 3 kilogram (KG) naik 11peesen, dari konsumsi normal 6.504 metrik ton (MT)/hari menjadi 7.214 MT/hari. Sedangkan, konsumsi LPG non subsidi untuk sektor rumah tangga, yakni Bright Gas 5,5KG dan 12 KG, menjadi 636 MT/hari dari konsumsi normal 646 MT/hari, atau turun 2 persen.

“Kami memastikan stok BBM dan LPG saat ini berada dalam kondisi penuh dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada bulan Ramadan ini. Pertamina juga telah melakukan tambahan pasokan (fakultatif) untuk LPG di wilayah MOR III, yang distribusikan kepada masyarakat melalui agen dan pangkalan LPG resmi Pertamina,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement