Kamis 30 Apr 2020 12:26 WIB

Presiden La Liga Spanyol Kecewa dengan Keputusan Prancis

Bisnis lapangan hijau, salah satu elemen penting di Spanyol.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas,
Foto: EPA-EFE/Víctor Lerena
Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas,

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kompetisi sepak bola di Prancis tidak bisa dilanjutkan. Artinya musim 2019/2020, mengalami pembatalan.

Itu karena Pemerintah Prancis melarang aktivitas di luar rumah dalam skala besar. Ini untuk memutus mata rantai sebaran Covid-19.

Larangan tersebut berlaku hingga September 2020. Sehingga mustahil bagi penyelenggara lapangan hijau menggelar pertandingan sebelum larangan tersebut berakhir.

Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas, merespon hal ini. Ia melancarkan kritikan pada keputusan Pemerintah Prancis itu.

"Saya tidak mengerti mengapa bermain sepak bola di balik pintu tertutup dengan semua tindakan pencegahan, seolah lebih berbahaya dari aktivitas bekerja di pabrik atau memancing," kata tokoh 57 tahun dikutip dari Marca, Kamis (29/4).

Tebas merasa keputusan kebijakan pemerintah negara tetangga tersebut, dibuat dengan tergesa-gesa. Prancis, menurutnya, seperti tidak mempertimbangkan sisi ekonomi.

Tebas tak ingin hal serupa terjadi di Spanyol. Bisnis lapangan hijau, salah satu elemen penting di Negeri Matador. "Kami akan terus fokus untuk kembali mengaktifkan kompetisi. Tentu kami bertanggung jawab mengikuti semua prosedur kesehatan," ujar dia.

Tebas menyinggung Jerman dan sejumlah negara lain yang sudah memulai pelatihan. Menurutnya, itu contoh yang harus diikuti.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez sudah memberi lampu hijau. Pekan depan, para pesepak bola di Negeri Matador bisa mulai berlatih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement