REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Presiden Olympique Lyon, Jean-Michel Aulas, berharap kompetisi Liga Prancis musim ini masih bisa diselesaikan. Meskipun, Aulas tak menampik perlu ada penyesuaian demi merealisasikan targetnya.
Sebelum pandemi Covid-19 meyerang negara tersebut, Ligue 1 sudah berlangsung dalam 28 pekan. Melihat situasi terkini, ajang tersebut akhirnya dibatalkan. Sebab, pemerintah Prancis sudah mengumumkan larangan event besar digelar dalam waktu dekat.
Aulas merasa masih ada peluang mencari hasil kompetisi musim 2019/2020. Sebab hasil tersebut berguna untuk menentukan status pemegang gelar, peraih tiket Eropa, serta promosi dan degradasi.
"Jadi saya pikir ada alternatif untuk mengakhiri musim ini. Bisa dengan serangkaian play-off untuk tim-tim papan atas, juga yang ada di bawah," kata Aulas kepada L'Equipe, dikutip dari AS, Kamis (30/4).
Ia menyarankan play-off tersebut berlangsung pada Juli atau Agustus. Tentu saja, stadion tidak dibuka untuk penonton.
Ia merasa pemikirannya sejalan dengan misi Uni Sepak Bola Eropa (UEFA). UEFA ingin semua federasi anggotanya bisa menyelesaikan kompetisi domestik, meski ada yang harus disesuaikan.
Sebelumnya, Pemerintah Prancis melarang aktivitas olahraga hingga September 2020. Ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sebab di negara tersebut, jumlah kasus corona sudah menyentuh angka 166 ribu. Sebanyak 23.660 individu, meninggal dunia.
Penyelanggara Liga 1 dan Ligue 1, Ligue de Football Profesional (LFP), akan mengadakan pertemuan pada Kamis (30/4) waktu setempat. Agendanya membahas cara menyelesaikan kompetisi setelah instruksi pemerintah ini keluar.
Pembahasan terkait penentuan status para peserta liga menuju musim depan. Lyon saat ini berada di posisi ketujuh tabel klasemen Ligue 1.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
