Kamis 30 Apr 2020 05:05 WIB

Perusahaan Ini Klaim Ciptakan Alat Pembunuh Virus Corona

Virus Killer Device, alat pembersih udara yang diklaim mampu membunuh berbagai virus

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT. Bimasakti Multi Sinergi menciptakan alat bernama Virus Killer Device, alat pembersih udara yang diklaim mampu membunuh berbagai macam virus, termasuk virus corona atau Covid-19. Alat tersebut pun disumbangkan ke Pemerintah Provinsi Jatim, dalam upaya menekan penyebaran virus corona.

"Alat ini mampu menyedot udara yang tercampur virus corona akibat droplet, dan dikeluarkan menjadi udara yang bisa membunuh partikel virus," ujar PT Dirut Bimasakti Multi Sinergi, Didin Nur Ali di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/4).

Didin mengatakan, selain menyumbangkan alat tersebut, pihaknya juga menyumbangkan bantuan berupa bahan makanan dan Alat Pelindung Diri (APD). Bantuan yang disalurkan merupakan hasil kerja sama dengan media online Times Indonesia. Dia berharap, alat ini bisa menjadi solusi menekan penyebaran Covid-19.

"Alat ini masih kita produksi terbatas belum fabrikasi. Maksimal hanya 30-50 unit, itu pun hanya untuk kepentingan donasi dibagi untuk rumah sakit juga di Pemprov. Nanti baru akan dipikirkan untuk produk secara massal di Indonesia," kata Didin.

Penemu Virus Killer Device, dr. Helmi Jakfar mengungkapkan, sebenarnya penyebaran virus lebih banyak di ruang tertutup lewat dropplets. Karena, kata dia, di ruang terbuka virus mudah mati akibat terpapar sinar matahari. Namun, kata dia, upaya menekan penyebaran corona yang saat ini banyak dilakukan, kebanyakan untuk luar ruangan. Misalnya, penyemprotan disinfektan di jalan-jalan.

Adapun, cara kerja alat yang diciptakannya, diklaim mampu menyedot udara dalam ruangan dan disaring dengan ultraviolet berkekuatan 800 mikro joule. Alat ini dianggap cocok untuk kondisi pandemi karena bekerja terus menerus. Berbeda dengan alat lain, yang membersihkan ruangan hanya sekali saja.

"Di kotak itu cuma butuh waktu 0,2 detik untuk bunuh virus. Sebetulnya sederhana tapi tak banyak terpikirkan. Yang penting ini ditempatkan di in door seperti ruang praktik dokter," kata Helmi.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengapresi inovasi pembuatan alat pembunuh virus tersebut. Dimana, kata dia, setiap inovasi di bidang medistelah melalui proses sebelum dipakai untuk keperluan medis.

"Kita sangat bangga ada masyarakat Jatim yang punya minat untuk melihat potensi untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Bagaimana alat ini bermanfaat ini yang akan dilihat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement