Kamis 30 Apr 2020 03:37 WIB

Dua PDP Covid-19 Sulawesi Tenggara Meninggal Dunia

Keduanya dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dua pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Provinsi Sulawesi Tenggara meninggal dunia. Satu orang meninggal di RSUD Kota Kendari dan satu pasien lainnya di RSUD Bahtermas Kendari pada Rabu (29/4).

Kedua pasien tersebut berjenis kelamin perempuan. Satu pasien yang meninggal di RSUD Kendari berasal dari Kota Kedari. Sementara satu pasien lainnya yang meninggal di RSUD Bahtermas Kendari berasal dari Kabupaten Konawe Selatan.

Baca Juga

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kendari, Dokter Algazali mengungkapkan, pasien yang meninggal di RSUD Kendari berasal dari Kecamatan Mandonga dan sebelumnya memiliki penyakit bawaan diabetes melitus.

"Pasien masuk rumah sakit pada 24 April itu belum dimasukkan PDP. Nanti setelah dua hari pasien mengalami sesak dan batuk, dan dilakukan rapid test hasilnya reaktif," kata Algazali dalam telekonferensi, Rabu (29/4).

Sampel pasien tersebut sudah diambil untuk menentukan apakah ia benar-benar positif Covid-19 atau tidak. Hasil swab pasien itu akan keluar minggu depan. Namun, kata Algazali, berdasarkan hasil rontgen hasilnya reaktif. "Pemakaman pasien tersebut pun dilakukan sebagaimana protokol pemakaman pasien Covid-19," ungkapnya.

Sementara itu, Berdasarkan rilis terintegarasi Satgas Gugus Tugas Covid-19 Sultra yang diterima di Kendari, Rabu malam menerangkan Pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial A (60) dinyatakan meninggal dunia di RS Bahtermas Kedari, Rabu (29/4) pukul 19.35 Wita.

Koordinator Tim 2 IGD Covid-19, David Niven AMK, SKM, M.Kes mengungkapkan bahwa pasien tersebut masuk di Rumah Sakit Umum Bahteramas melalui IGD non-COVID tanggal 28-4-2020 pukul 13.03 Wita, dengan keluhan perut membesar dan nyeri, lemas, mual dialami sejak kurang lebih satu bulan terakhir. Kemudian ada pembengkakan pada kedua tungkai bawah.

"Pasien tersebut telah dilakukan rapid test tanggal 28-04-2020 hasilnya reaktif dari IGD non-COVID. Pasien kemudian dirawat di IGD COVID. Hasil pemeriksaan DPJP pasien di diagnosis sebagai Efusi Pleura, Hepatitis dan Susp COVID-19," tutur David.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement