Kamis 30 Apr 2020 02:56 WIB

Bupati Banjarnegara: Terlanjur Mudik Harus Karantina Mandiri

Gedung di kompleks Pendapa Dipayuda Adigraha disiapkan sebagai tempat karantina.

Ilustrasi Karantina
Foto: MgIT03
Ilustrasi Karantina

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA -- Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah,Budhi Sarwono mengingatkan agar warga yang terlanjur mudik kembali ke daerahnya harus melakukan karantina mandiri guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Masyarakat Banjarnegara yang baru pulang dari perantauan harus melakukan karantina mandiri untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan," katanya di Banjarnegara, Rabu (29/4).

Kendati demikian dia berharap agar warga Banjarnegara yang pada saat ini masih berada di perantauan untuk menunda atau tidak mudik selama masa pandemi Covid-19"Namun demikian bagi warga yang masih bersikeras untuk mudik dan terlanjur tiba di Banjarnegara kami minta agar melakukan karantina mandiri sesuai prosedur kesehatan yang telah ditetapkan," katanya.

Dengan mematuhi seluruh prosedur yang ada, kata dia, diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah setempat.

Sementara itu bupati juga kembali mengingatkan seluruh warga Banjarnegara untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat. "Selain itu juga harus mematuhi maklumat Kapolri untuk tetap berada di rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik dan menggunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah," katanya.

Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan rasa solidaritas selama masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya bupati juga mengatakan dirinya telah menyiapkan lokasi karantina atau isolasi bagi pasien Covid-19"Kami menyiapkan gedung eks Kantor Inspektorat di kompleks Pendapa Dipayuda Adigraha yang satu kompleks dengan rumah dinas bupati, sebagai tempat karantina atau isolasi untuk pasien Covid-19," katanya.

Dia mengatakan lokasi yang tidak jauh dari rumah dinas tersebut diharapkan dapat memudahkan dirinya untuk ikut memantau perkembangan perawatan pasien Covid-19. "Dengan dirawat di sini saya bisa memantau perkembangan pasien dengan mudah. Di sini tempatnya lebih tenang, keamanan terjaga sehingga diharapkan dapat mendukung kesembuhan pasien," katanya.

Dia menjelaskan di gedung eks inspektorat tersebut tersedia empat ruang dengan kapasitas delapan orang dengan fasilitas yang cukup memadai. Dia mengatakan perawatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang sangat ketat agar aman dan nyaman bagi semua pihak.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement