Rabu 29 Apr 2020 16:52 WIB

Hakikat Cobaan Umat Islam dan Beratnya Ujian Para Nabi

Umat Islam menghadapi cobaan yang tak seberapa dibanding para nabi.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam menghadapi cobaan yang tak seberapa dibanding para nabi. Ilustrasi dzikir.
Foto: Republika TV
Umat Islam menghadapi cobaan yang tak seberapa dibanding para nabi. Ilustrasi dzikir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT memberikan cobaan kepada setiap manusia apapun jabatan dan masanya, mulai dari para Nabi, Firaun, hingga Kim Jong Un. 

Namun demikian perlu diketahui bahwa dari cobaan yang paling keras yang Allah SWT turunkan adalah cobaan yang diterima para nabi.

Baca Juga

Allah menurunkan cobaan kepada manusia dengan berbagai maksud. Yakni untuk menguji keimanannya, memberikan peringatan, hingga menurunkan laknat tergantung kepada siapa dan dalam kondisi apa cobaan itu diturunkan. 

Orang-orang saleh akan berhasil melalui cobaan tersebut, beda halnya dengan kaum laknat yang menantang cobaan Allah (berupa jabatan dan harta) dengan jumawa seperti Firaun.

 

Dalam kitab Mukhtashar As-Shahih Al-Bukhari karya Nashiruddin Al-Albani disebutkan bahwa cobaan juga dialami Rasulullah SAW. 

Aisyah RA pernah berkata: 

ما رَأَيْتُ أحَدًا أشَدَّ عليه الوَجَعُ مِن رَسولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ

“Ma ra-aitu ahadan asyadda alaihil-waja’u min Rasulillah SAW.” 

Yang artinya: “Aku (Aisyah) tidak pernah melihat seorang pun yang merasakan nyeri melebihi yang diderita Rasulullah SAW.” 

Sedangkan bagi umat Muslim yang dilanda kesulitan, Allah SWT berjanji bahwa dengan kesulitan yang dideritanya itu dapat menjadi penebus dosa. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah. Redaksi haditsnya berbunyi: 

وَعنْ أَبي سَعيدٍ وأَبي هُرَيْرة رضيَ اللَّه عَنْهُمَا عن النَّبيِّ ﷺ قَالَ: مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حَزَن وَلاَ أَذًى وَلاَ غمٍّ، حتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُها إِلاَّ كفَّر اللَّه بهَا مِنْ خطَايَاه

“’An Abi Sa’id Al-Khudri wa an Abi Hurairah ani-Nabi SAW qala: ma yushibul-muslima min nashobin wa la washobin wa la hammin wa la huznin wa la adzan wa la ghammin hatta as-syaukati yusyakuha kafarallahu biha min khatayahu.”  

Yang artinya: “Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Huraiah dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda: setiap kesulitan, penyakit, kerisauan, kesedihan, aniaya, dan bencana yang menimpa Muslih, bahkan duri yang menusuknya niscaya Allah akan jadikan itu semua sebagai penebus berbagai kesalahannya.”

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement