Rabu 29 Apr 2020 15:34 WIB

Virus Corona Ibarat Mimpi Buruk yang Membuat Fauci Terjaga

Pakar penyakit menular Anthony Fauci menyebut semua orang berisiko terinfeksi corona.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Pakar penyakit menular AS Anthony Fauci menyebut virus corona laksana mimpi buruk yang membuatnya terus terjaga di malam hari.
Foto: EPA
Pakar penyakit menular AS Anthony Fauci menyebut virus corona laksana mimpi buruk yang membuatnya terus terjaga di malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Covid-19 merupakan penyakit yang baru yang masih menyimpan banyak misteri. Pakar penyakit menular top Amerika Serikat, Anthony Fauci, pun menganggapnya sebagai skenario mimpi buruk yang membuatnya terus terjaga di malam hari.

Dilansir laman Today, Rabu (29/4), keunikan virus corona tipe baru ini membuat penyakitnya punya kemampuan untuk lebih meledak daripada penyakit akibat virus corona lainnya. Alhasil, kini terjadi pandemi global.

Baca Juga

"Apa yang membuat saya terjaga di malam hari adalah munculnya infeksi baru, kemungkinan spesies yang melompat dari binatang, yang berawal dari penyakit pernapasan, sangat menular, dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Dan, lihatlah, di situlah kita berada sekarang," kata Fauci saat wawancara langsung dengan The Economic Club of Washington DC.

Mengingat Covid-19 telah menjadi pandemi global, Fauci pun menyebut semua orang saat ini sebenarnya dalam bahaya. Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS itu juga mengatakan bahwa semua orang tampaknya rentan terhadap penyakit yang sangat menular ini.

"Ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.

Fauci mengatakan, Covid-19 meledak dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam periode waktu yang singkat. Dalam wawancara, Fauci juga menegaskan kembali pandangannya bahwa pandemi akan bertahan sampai musim gugur di AS.

"Aku hampir yakin virus corona akan kembali. Virus ini sangat mudah menular. Dalam pikiran saya, tidak terhindarkan bahwa kita akan memiliki virus ini kembali atau mungkin itu tidak pernah hilang.” kata dia.

Nasib virus itu di AS, menurut Fauci, sebenarnya sangat bergantung pada cara penanganannya pada musim gugur. Hal itu pun akan menentukan nasib warga AS.

"Jika pada saat itu kita telah melakukan semua upaya penanggulangan, maka kita berada dalam kodisi cukup baik. Sebaliknya, kalau tidak melakukan itu, kita bisa mengalami musim gugur yang buruk dan musim dingin yang buruk,” kata dia.

Pada saat yang sama, Fauci mengulangi pandangannya bahwa vaksin yang tidak akan tersedia secara luasuntuk setidaknya kemungkinan satu setengah tahun ke depan.

"Mudah-mudahan pada saat itu kita akan mendapatkan musim dingin yang akan datang, kita akan tahu apakah kita memiliki vaksin yang aman dan efektif. Tantangannya kemudian adalah untuk meningkatkan produksinya,” ujar Fauci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement