Rabu 29 Apr 2020 14:19 WIB

FMIPA UNS Ciptakan Ventilator untuk Pasien Covid-19

Ventilator FMIPA UNS dibuat sejak awal Maret.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menciptakan ventilator yang didesain khusus untuk membantu pernafasan pasien Covid-19.
Foto: dok. Humas UNS
Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menciptakan ventilator yang didesain khusus untuk membantu pernafasan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menciptakan ventilator yang didesain khusus untuk membantu pernafasan pasien Covid-19. Pengembangan ventilator dinilai sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak buruk Covid-19.

Pembuatan ventilator dilakukan oleh Dosen FMIPA UNS Ahmad Marzuki dan timnya dari Laboratorium Optik & Fotonika FMIPA UNS. Sejak awal Maret 2020 mereka mencoba menciptakan ventilator yakni alat bantu pernafasan bagi pasien Covid-19.

Baca Juga

Marzuki mengatakan, dengan tingkat kepadatan penduduk serta mobilitas penduduknya yang tinggi, Indonesia memiliki potensi yang cukup tinggi untuk terjadinya penularan Covid-19 secara cepat. Dia berkaca dari Itali dan Amerika Serikat dimana penularan Covid-19 sangat cepat. Akibatnya rumah sakit kewalahan, jumlah kamar perawatan yang tersedia tidak mencukupi dan kekurangan ventilator.

"Kami berinisiatif membuat alat ventilator supaya jika sewaktu-waktu negara kita ada dalam keadaan sangat membutuhkan ventilator dalam jumlah besar seperti yang terjadi di Itali dan Amerika, kita siap untuk membantunya. Namun kita berdoa semoga kita tidak sampai ada pada kondisi yang demikian," ujar Marzuki, seperti tertulis dalam siaran pers, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, sejumlah perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri telah mengembangkan ventilator. Di antaranya, Tim dari MIT, Oxford University, Rice University, ITB dan lainnya. Marzuki menyebut, ventilator yang dikembangkan UNS berbeda dengan yang lain. Ventilator versi UNS didesain untuk meminimalkan peluang tercampurnya kembali udara kotor yang dikeluarkan dari paru-paru pasien dengan udara bersih yang akan dimasukkan ke paru-paru pasien.

"Ventilator versi UNS ini dilengkapi dengan sistem kontrol yang memungkinkan operator dapat mengatur kerja ventilator untuk disesuaikan dengan keadaan pasien yang meliputi volume tidal, laju pernafasan, kadar O2 dan sebagainya. Hal ini yang menjadi kelebihan ventilator buatan FMIPA UNS dibanding ventilator lainnya," paparnya.

Dia mengklaim, versi pertama ventilator buatan UNS ini harganya sangat terjangkau namun tetap dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dunia medis. "Tim dari Prodi Fisika FMIPA UNS telah melakukan konsultasi ke Rumah Sakit (RS) UNS untuk masalah-masalah terkait dengan fungsi alat ini dan spesifikasi yang pas untuk standar medis," ungkap Marzuki.

Marzuki dan tim akan terus mengembangkan ventilator pernafasan ini hingga ke standar medis dan tersertifikasi SNI. Dalam waktu dekat, Marzuki dan tim menyatakan siap menerima pesanan alat pernafasan ini jika terdapat klinik atau RS yang membutuhkan.

Dekan FMIPA UNS, Harjana, menambahkan, hadirnya ventilator pernafasan untuk pasien Covid-19 dari Prodi Fisika menjadi bagian dari inovasi yang dilakukan untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. "Tim dari Laboratorium Optik & Fotonika FMIPA UNS akan terus mengembangkan alat ini," ucap Harjana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement