Rabu 29 Apr 2020 05:44 WIB

Cari Cuan di tengah Pandemi? ini Bisnis Cihuy yang Mulai Dilirik

Cari Cuan di tengah Pandemi? ini Bisnis Cihuy yang Mulai Dilirik

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Cari Cuan di tengah Pandemi? ini Bisnis Cihuy yang Mulai Dilirik. (FOTO: Sufri Yuliardi)
Cari Cuan di tengah Pandemi? ini Bisnis Cihuy yang Mulai Dilirik. (FOTO: Sufri Yuliardi)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) menilai work from home (WFH) menjadi golden moment atau kesempatan cihuy bagi pelaku di bisnis digital untuk mengembangkan bisnis sekaligus berperan besar terhadap pertumbuhan industri e-commerce. Ini merupakan kesempatan baik untuk meraup cuan alias uang.

"Ini sebetulnya golden moment terutama untuk perusahaan digital, orang yang tadinya tidak melek digital, namun sejak WFH mau tidak mau jadi harus bisa," ujar Ketua Umum IdEA Igantius Untung dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Sejak WFH dan PSBB, Pendapatan Warga Jabodetabek Anjlok

Kendati demikian, ia mengatakan, tidak semua sektor di dunia e-commerce dan bisnis berbasis aplikasi mengalami keuntungan, beberapa e-commerce di bidang travel dan transportasi mengalami tekanan, sehingga mengalihkan fokus pada hal lain seperti campaign dengan tema yang berkaitan dengan COVID-19, mendorong special offer dan lain-lain.

"Kalau kita lihat Traveloka, Tiket.com mengalami tekanan, begitu juga dengan Gojek dan Grab. Jadi yang dilakukan pemain itu salah satunya melakukan kampanye digital dengan tema terkait corona," jelasnya.

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Fernando Repi melihat sisi lain dari digital bahwa meskipun telah berusaha menerapkan omni channel, omset ritel modern dari digital tidak memberikan kontribusi yang begitu besar bagi pendapatan keseluruhan.

"Penjualan online untuk ritel modern pada triwulan pertama tahun ini naik 15 persen, namun hanya memberikan kontribusi sekitar delapan persen dari total penjualan, penjualan di toko ritel pakaian turun 80 persen karena kunjungan ke toko juga turun hingga 50 persen," ujarnya.

Founder and Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan menyarankan agar pebisnis ritel untuk tetap optimis karena setelah pandemi berakhir ada hal baru yang mungkin muncul.

"Industri harus bersiap dengan strategi baru agar tetap berada dalam 'top of mind' pelanggan. Orang nanti tidak lagi cuma mau beli produk tapi ada experience lain yang bakal dicari, seperti pengalaman apa yang didapatkan ketika mereka membeli sesuatu, apalagi jika sampai ada 'revenge shoping'," ucapnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement