Selasa 28 Apr 2020 22:58 WIB

Sedekah APD dari Swasta untuk Bantu Tenaga Medis Covid-19

Sejumlah perusahaan swasta membagikan APD untuk medis.

Sejumlah perusahaan swasta membagikan APD untuk medis.  Petugas medis memeriksa pasien. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah perusahaan swasta membagikan APD untuk medis. Petugas medis memeriksa pasien. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ramadhan, salah satu keutamaannya, dari begitu banyak keutamaan yang ada, adalah menambah ibadah sedekah dengan kuantitas lebih banyak ketimbang bulan lainnya.

Itulah yang dilakukan dan dicontohkan langsung oleh Rasulullah Muhammad SAW saat menjalani Ramadhan, yakni meningkatkan kedermawanannya karena pada bulan suci ini, Allah SWT begitu luas membuka pintu untuk meraih pahala dan kemuliaan.

Baca Juga

Rujukan mengenai keutamaan sedekah di bulan Ramadhan yang sering dikutip, salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan dalam shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas RA.

Dalam hadits itu disebutkan bahwa, "Nabi SAW adalah orang yang amat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada Ramadhan, saat beliau ditemui malaikat Jibril untuk membacakan padanya Alquran. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan padanya Alquran. Rasulullah SAW ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus".

Itu sebabnya Islam sering menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah. Khusus di bulan Ramadhan, amaliyah ini menjadi lebih dianjurkan lagi 

Tapi, adakah wujud lain bernilai sedekah yang juga tetap mulia di saat pandemi saat ini?

Jawabannya, tentu ada. Salah satunya adalah bersedekah dalam bentuk memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi semua tenaga kesehatan, dokter, perawat dan pendukung lainnya, yang kini menjadi garda terdepan menangani masyarakat yang terpapar COVID-19.

Hingga saat ini pun, kebutuhan APD bagi tenaga kesehatan, tidak henti-hentinya disuarakan. Bila merujuk media sosial, khususnya pada lini masa Twitter, rumah sakit (RS), puskesmas, klinik kesehatan, amat mudah diketahui bagaimana para tenaga kesehatan itu melaporkan ketiadaan APD, menipis dan bahkan stoknya kosong.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng Mohammad Faqih dalam satu kesempatan menyatakan bahwa setelah rapat dengan IDI wilayah, pihaknya mendapat laporan rekannya yang hampir semuanya praktik di rumah sakit mengeluhkan kekurangan APD.

Konsekuensinya, akibat kondisi tersebut, jas hujan pun dimodifikasi para tenaga kesehatan dan kantong plastik sampah diubah menjadi APD.

Melihat kondisi kekurangan APD bagi tenaga kesehatan itu, Bakti Sosial Djarum Foundation tergerak untuk ikut membantu.

Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Rudy Djauhari menjelaskan pihaknya pada saat Ramadhan ini melanjutkan program donasi yang dijalankan dalam penanganan COVID-19 dengan memberikan bantuan APD kepada pihak RS di berbagai daerah.

Setelah sebelumnya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jateng, mendistribusikan perlengkapan APD ke sejumlah RS, di antaranya RS Aisiyah, RS Sunan Kudus, RSUD Loekmono Hadi dan RS Mardi Rahayu Kudus, kegiatan itu dilanjutkan pada Selasa (28/4) ke RS-RS di Jawa Timur untuk memasok APD guna penanganan pasien virus mematikan itu.

Sebanyak 300 helai baju coverall bagi para tenaga medis agar bisa merasa terlindungi ketika menangani para pasien dipasok ke tiga RS, yakni RS Baladhika dan RSUD Dr Soebandi di Jember serta RSUD Waluyo Jati,Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Selain itu, juga dijalin kerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (Undip) menyerahkan bantuan ke RSUP Dr Kariadi Semarang, RS Nasional Diponegoro dan RS Elizabeth Semarang.

Kemudian, pihaknya juga memberikan bantuan ke sejumlah RS yang berada di Ibu Kota DKI Jakarta. 

Presiden Joko Widodo ketika memimpin rapat terbatas laporan Gugus Tugas COVID-19 melalui telekonferensi dari Istana Bogor, Jawa Barat, akhir Maret 2020, menyebut bahwa kebutuhan APD bagi tenaga kesehatan, hingga kebutuhan sampai bulan Mei adalah sekurangnya 3 juta.

"Dari laporan yang saya terima, saat ini stok APD makin terbatas. Dan perhitungan menunjukkan bahwa kita membutuhkan kurang lebih 3 juta APD hingga akhir Mei. Karena itu saya minta dilakukan percepatan pengadaan untuk APD," kata Presiden.

Menurut Jokowi, selain APD, pengadaan obat dan alat kesehatan juga menjadi prioritas. Karena itu, Kepala Negara meminta ketersediaan alat kesehatan, obat dan APD harus menjadi prioritas bagi pihak yang paling membutuhkan, yakni dokter dan tenaga kesehatan secara keseluruhan.

Pemerintah sendiri telah mendistribusi APD mulai 23 Maret 2020 dengan jumlah total sebanyak 165 ribu APD dan akan terus ditambah sesuai kebutuhan yang terus meningkat 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement