Rabu 29 Apr 2020 00:30 WIB

Penanganan Covid-19 di Malaysia Masuki Fase Pemulihan

Pasien positif Covid-19 menunjukkan tren menurun dan kadang kala mendatar.

Tentara dengan mamakai masker wajah dan senapan mesin berjaga di sebuah gedung yang ditutup di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (15/4). Pemerintah Malaysia mengeluarkan perintah pembatasan kegiatan kepada publik hingga 28 April, untuk membantu mengekang penyebaran Covid-19.
Foto: AP/Vincent Thian
Tentara dengan mamakai masker wajah dan senapan mesin berjaga di sebuah gedung yang ditutup di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (15/4). Pemerintah Malaysia mengeluarkan perintah pembatasan kegiatan kepada publik hingga 28 April, untuk membantu mengekang penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA LUMPUR -- Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) menyatakan pasien positif Covid-19 menunjukkan tren menurun dan kadang kala mendatar pada fase ketiga perintah kawalan pergerakan (PKP). Untuk itu, Malaysia kini dinyatakan memasuki fase pemulihan.

"Menjelang pelaksanaan PKP fase keempat yang bakal berlangsung Rabu, 29 April 2020, terdapat peningkatan kasus-kasus yang pulih dari Covid-19 ini menjadikan jumlah kasus positif (kasus masih dirawat) semakin menurun," ujar Dirjen Kesehatan KKM Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Selasa (28/4).

Baca Juga

Dia mengatakan, fase ketiga PKP 15 April hingga 28 April berhasil meratakan lengkung (flattening of the curve). "Kasus pasien positif semakin menurun misalnya jumlah kasus positif pada Selasa (28/4) ini adalah 1.719, lebih rendah dibanding kasus positif tertinggi, yaitu 2.596 pada 5 April 2020," katanya.

Dia mengatakan, pencapaian ini merupakan hasil dari tindakan proaktif dan agresif pemerintah dalam aktivitas-aktivitas pembendungan penularan Covid-19 sepanjang tempo sebelum dan semasa PKP ini. "Ini dapat memastikan fasilitas KKM dapat menampung jumlah pasien Covid-19 di Malaysia termasuk kapasitas ICU dan kapasitas penggunaan mesin bantuan pernapasan (ventilator) di rumah sakit," katanya.

Dia mengatakan, PKP membantu mengurangkan interaksi di antara anggota masyarakat dan mengurangi keterjangkitan Covid-19. "Selain aktivitas pendeteksian kasus secara aktif (active case detection), KKM dengan pelbagai lembaga telah menggunakan pendekatan tertumpu (targeted approach) bagi kelompok yang berisiko tinggi," katanya.

Pendekatan tertumpu tersebut, menurut dia, termasuk tindakan pendeteksian, penyaringan, ujian, isolasi, dan perawatan bagi individu di dalam kawasan perintah kawalan pergerakan diperketatkan (PKPD). Selain itu, hal tersebut termasuk pendeteksian peserta-peserta pertemuan di Seri Petaling maupun pertemuan besar-besaran dan pendeteksian sekolah serta madrasah tahfiz dan sebagainya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement