Selasa 28 Apr 2020 21:28 WIB

Pengamat: Jabatan Ratu Tisha di AFC dan AFF Bisa Bertahan

Meski mundur dari PSSI, Ratu Tisha masih jadi bagian dari AFF dan AFC.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) berbincang dengan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria (kanan) beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) berbincang dengan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria (kanan) beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA-- Pengamat Sepak bola, Kesit Budi Handoyo mengatakan, jabatan Ratu Tisha baik di Federasi Sepakbola Asia (AFC) maupun di Federasi Sepakat Asia Tenggara (AFF) sebaiknya ditinjau ulang PSSI. Ini menyusul mundurnya Ratu Tisha dari jabatan Sekretaris Jenderal PSSI beberapa waktu lalu.

"Jabatan Ratu Tisha di AFC dan AFF menurut saya sebaiknya ditinjau lagi oleh PSSI karena sejak dia mundur sebagai Sekjen otomatis hubungannya dengan organisasi sepak bola Indonesia menjadi terputus. Kecuali jika pengurus pssi memang masih ingin menempatkannya di kedua organisasi tersebut," ujar Kesit kepada Republika.co.id, Selasa (28/4).

Dikutip dari laman resmi AFF, Tisha tercatat sebagai satu dari tiga wakil presiden. Jabatan tersebut diembannya sejak 2019. Sementara di AFC, Tisha dipercaya menjadi satu dari 18 anggota Komite Kompetisi.

Namun, Kesit yang juga Sekjen PWI DKI Jaya menambahkan, sepanjang peran Tisha tidak kontraproduktif dengan apa yang dijalankan PSSI, wanita alumni Master FIFA itu layak tetap menjabat. Hanya, andai PSSI meminta AFF dan AFC meninjau ulang terkait Ratu Tisha, maka bisa saja keputusan lain diambil

Dengan tidak lagi menjadi bagian dari organisasi PSSI, menurut Kesit, maka nasib Ratu Tisha di AFF dan AFC semua akan tergantung pengurus cabor pimpinan Mochammad Iriawan itu.

"Efektif tidaknya posisi Ratu Tisha di dua lembaga internasional tersebut tergantung PSSI mau memanfaatkan yang bersangkutan atau tidak. Toh, yang diurus Ratu Tisha di AFF dan AFC bukan cuma Indonesia. Kalau PSSI merasa bahwa posisi Ratu Tisha bisa memberikan keuntungan buat Indonesia, ya, sebaiknya biarkan saja yang bersangkutan tetap di sana. Namun kalau tidak memberikan kontribusi apa apa kepada Indonesia, ya PSSI boleh saja meninjau keberadaannya di dua organisasi tersebut. Tetapi harus dilihat dulu apakah aturan di kedua organisasi itu memungkinkan atau tidak apabila PSSI berkeinginan menarik wakilnya," papar Kesit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement