Selasa 28 Apr 2020 21:24 WIB

Pekerja Migran Sebabkan 12 Kasus Covid-19 di Bali

Pekerja migran yang pulang dinilai tidak disiplin melakukan karantina mandiri.

Pekerja Migran Indonesia pulang ke tanah air. (ilustrasi)
Foto: Antara/KBRI Colombo
Pekerja Migran Indonesia pulang ke tanah air. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengonfirmasi penambahan 12 kasus positif coronadi Bali. Belasan kasus itu disebabkan oleh dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tidak disiplin melakukan karantina mandiri.

Indra menjekaskan, ada 13 kasus transmisi lokal yang ia laporkan pada Selasa. Delapan orang berasal dari Banjar Serokadan, Desa Abuan Kabupaten Bangli; empat orang dari Padangkerta, Kabupaten Karangasem; dan satu orang dari daerah lainnya di Karangasem.

Penambahan kasus transmisi lokal yang lumayan banyak itu membuat dia melapor langsung ke Bupati Bangli I Made Gianyar dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa. "Saya sudah tanyakan Bupati Bangli, kenapa dalam jumlah besar dalam satu banjar (dusun)? Ternyata ada satu PMI yang karantina di rumah, positif Covid-19 tetapi tanpa gejala yang berinteraksi biasa dengan keluarganya," ujar Indra dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa.

Pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu melanjutkan, kasus transmisi lokal di Kabupaten Karangasem juga sama. Sebanyak empat orang satu keluarga terjangkit Covid-19. Penyebabnya, mereka kontak dekat dengan PMI yang baru pulang dan melakukan karantina mandiri.

"Terhadap kasus ini, saya sudah minta Bupati Bangli dan Wabup Karangasem untuk menjaga dengan baik, supaya tidak ada lagi transmisi lokal di keluarga itu dan Banjar itu. Hari ini kasus transmisi lokal paling besar, dibandingkan laporan-laporan yang pernah saya sampaikan," kata dia.

Saat ini, sudah ada 54 orang kasus transmisi lokal di Bali. Ia mengimbau para PMI untuk disiplin melakukan isolasi atau karantina mandiri. Imbauan ini dilakukan karena di lapangan belum dilaksanakan. "Saya berharap hal ini tidak pernah terjadi lagi, karena sekali meremehkan, maka ini akan terjadi," ujarnya.

Dia juga meminta Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali benar-benar mengawasi para PMI, terutama yang telah tiba sebelum 15 April. Mereka juga harus menggencarkan rapid test yang kedua.

Gugus Tugas Bali mencatat, jumlah PMI yang sudah pulang ke Pulau Dewata sebanyak 11.639 orang. Sedangkan kelompok berisiko di Bali yang telah diambil sampel spesimen swab-nya hingga Senin (27/4) sebanyak 2.516 orang. Rapid test telah dilakukan sebanyak 42.200 kali.

Jumlah akumulatif kasus positif Covid-19 di Bali hingga Selasa sebanyak 215 orang. Delapan di antaranya adalah warga negara asing.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement