Selasa 28 Apr 2020 15:59 WIB

Menanti Terobosan Klub Spanyol di Bursa Tranfer Pasca-Corona

Intinya klub tetap berusaha menyeimbangkan neraca keuangan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Logo La Liga Spanyol.
Foto: laligatalk.com
Logo La Liga Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Tak banyak aksi yang bakal dilakukan klub La Liga Spanyol pada bursa transfer musim panas 2020. Ini lantaran krisis yang terjadi akibat pandemi Covid-19.

Perilaku jor-joran ditekan. Kalau pun mau mendatangkan pemain anyar, perlu strategi yang meminimalisasi pengeluaran.

"Bisa dengan cara meminjam, kemudian melakukan peminjaman dengan opsi pembelian secara permanen, juga pertukaran pemain," demikian laporan yang dikutip dari Marca, Selasa (28/4).

Sejumlah nama besar dikaitkan dengan tim dari Negeri Matador. Ada Paul Pogba. Gelandang Manchester United itu menjadi incaran Real Madrid.

Juga Lautaro Martinez. Juru gedor Inter Milan itu semakin dekat dengan Barcelona.

Menarik dinantikan siapa nama pertama yang berhasil didatangkan. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah memberi kelonggaran seputar momen transfer.

Proses transaksi diperpanjang. Biasanya pasar musim panas berlangsung dari Juni hingga akhir Agustus.

Kini proses jual beli, tukar dan pinjam, bisa dilakukan hingga musim ini diselesaikan. Kendati diberi kelonggaran dari segi waktu, tetap saja secara ekonomi bakal goyang.

Kenyataan berbeda akan terlihat di bursa transfer terdekat. Bakal sulit bagi klub mendatangkan pemain berlabel bintang. "Pilihan lainnya dengan melihat ke potensi pemain muda di akademi," tambah laporan yang dikutip dari Marca.

Dalam beberapa pekan terakhir, klub-klub tersebut telah melakukan berbagai terobosan. Intinya demi menyeimbangkan neraca keuangan.

Ada tim yang sampai memotong gaji para pemainnya. Maklum pendapatan sejumlah klub jauh berkurang.

Tak ada lagi dana yang diperoleh dari tiket pertandingan. Sponsor pergi. Pendapatan dari hak siar televisi berkurang.

Sebagai contoh, jika stadion tetap kosong hingga 2021, maka Barcelona dan lainnya bisa kehilangan pemasukan mencapai 300 juta euro. Keadaan ini, kurang dirasakan oleh tim kecil.

Namun secara umum patokannya di level elite. Oleh karena itu pendekatan baru di bursa transfer, satu-satunya cara dalam menyikapi krisis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement