Selasa 28 Apr 2020 14:45 WIB

Penjualan Mobil dan Motor Astra Turun Terimbas Covid-19

Penjualan mobil turun 3 persen sedangkan penjualan motor turun 5 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah mobil display honda tertata rapih di dealer Honda Nusantara MT Haryono di Jakarta, Selasa (31/7).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah mobil display honda tertata rapih di dealer Honda Nusantara MT Haryono di Jakarta, Selasa (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk mengalami penurunan penjualan pada kuartal I tahun ini. Berdasarkan laporan kinerja keuangan perseroan, penjualan mobil Astra turun sebesar tiga persen menjadi 130 ribu unit. Sementara penjualan sepeda motor Astra Astra Honda Motor (AHM) turun lebih jauh sebesar lima persen menjadi 1,2 juta unit.

Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, mengakui kinerja perusahaan secara keseluruhan sedang mengalami kontraksi. Salah satu faktornya disebabkan oleh penyebaran Covid-19.

Baca Juga

"Diterapkannya tindakan-tindakan pembatasan untuk menanggulangi pandemi tersebut, membuat kondisi yang dihadapi semakin sulit dan memberikan dampak yang semakin besar terhadap kinerja Grup Astra pada bulan April," kata Prijono, Selasa (28/4).

Prijono melihat kondisi ini kemungkinan akan bertahan selama beberapa waktu. Namun, Prijono memastikan Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat sehingga memungkinkan untuk memitigasi risiko yang dihadapi dalam situasi menantang saat ini.

Selain pandemi, menurut Prijono, penurunan kinerja keuangan juga disebabkan oleh turunnya harga batu bara serta melemahnya kepercayaan konsumen. Secara konsolidasi, pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada kuartal pertama tahun 2020 adalah sebesar Rp 54 triliun. Capaian tersebut sembilan persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan pendapatan ini diikuti oleh penurunan laba bersih yang terkoreksi sebesar delapan persen. Pada kuartal pertama tahun lalu, perseroan bisa membukukan laba sebesar Rp  5,2 triliun. Sedangkan tahun ini, perseroan hanya meraih laba bersih sebesar Rp4,8 triliun.

Lesunya kinerja keuangan Astra pada tahun ini disebabkan terutama karena kontribusi yang lebih rendah dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi. Penurunan tersebut lebih besar dari peningkatan kontribusi divisi agribisnis serta divisi infrastruktur dan logistik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement