Selasa 28 Apr 2020 14:39 WIB

Kepala Kemenag Kabupaten Malang Positif Covid-19

Musta'in terpapar corona setelah mengikuti pelatihan haji di Sukolilo, Surabaya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andri Saubani
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, Musta'in terkonfirmasi positif Covid-19. Ia terpapar virus tersebut setelah mengikuti pelatihan haji di Sukolilo, Surabaya pada 9 sampai 18 Maret lalu.

Musta'in mengaku tidak memiliki gejala apa pun sebelum diketahui terpapar Covid-19. Bahkan, keluarganya pun masih dalam kondisi sehat sampai saat ini.

Baca Juga

"Ternyata saat mendengar ada yang terpapar, maka saya inisiatif sendiri untuk melakukan isolasi secara mandiri," ucap Musta'in kepada Republika, Selasa (28/4).

Untuk mengetahui lebih pasti, Musta'in pun berinisiatif memeriksakan diri ke Dinas Kesehatan (Dinkes) pada 13 April 2020. Hasilnya baru diketahui pada 24 April lalu dengan dugaan positif Covid-19. Kondisi ini membuatnya melakukan isolasi diri kembali di rumah sesuai protokol kesehatan.

"Dan Senin (27/4) kemarin saya melakukan swab lagi yang kedua di RSSA. Doakan ya, hasilnya nanti negatif," jelasnya.

Meski bekerja di Kabupaten Malang, Mus'tain dan keluarga saat ini berdomisli di, Klojen, Kota Malang. Hal ini berarti dia termasuk ke dalam data 14 positif Covid-19 di Kota Malang per 27 April lalu. Dari data tersebut delapan di antaranya sudah sembuh sedangkan lainnya masih dalam perawatan.

Sebelumnya, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, pihaknya sedari awal telah mengajukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, pengajuan tersebut belum memperoleh respon positif dari pemerintah provinsi.

Sutiaji menjelaskan, pengajuan PSBB pada dasarnya terfokus pada jumlah PDP dan OTG yang terus meningkat. Lalu terdapat kendala bahan uji laboratorium untuk swab yang sempat habis dan menunggu pasokan. Begitu pasokan datang, pasien positif Covid-19 terus bertambah dalam tiga hari ini.

"Dua diketahui dari kluster Sukolilo (pelatihan) haji, sementara empat belum," jelas Sutiaji.

Sebelumnya, tiga pasien positif terkonfirmasi berasal dari tenaga kesehatan. Sementara hasil tes satu pasien positif baru keluar pada 26 April 2020. Pasien yang merupakan balita tersebut sempat dirawat di rumah sakit dengan status PDP.

Menurut Sutiaji, empat pasien positif terakhir harus benar-benar menjadi perhatian tersendiri. Pasalnya, tiga tenaga kesehatan merupakan kelompok OTG. Sementara sumber terpaparnya pasien balita masih dalam proses observasi.

"Bisa jadi orang-orang di sekitarnya memang tak menunjukkan gejala klinis, tapi ternyata carrier. Ini yang sedang kita telisik dan mengapa kembali saya tegaskan penting lakukan PSBB (Malang Raya)," kata Sutiaji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement