Selasa 28 Apr 2020 12:00 WIB

AS Tuding China Kirim Alat Uji Virus Corona Palsu

Penasihat Gedung Putih menuding China memanfaatkan pandemi corona untuk cari untung.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan mengangkut jenazah pasien virus corona di Amerika Serikat, ilustrasi
Foto: EPA-EFE/Peter Foley
Petugas kesehatan mengangkut jenazah pasien virus corona di Amerika Serikat, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro menuding China telah mengirim alat uji antibodi virus corona berkualitas rendah bahkan palsu ke Amerika Serikat (AS). Menurutnya, China berupaya untuk memanfaatkan pandemi virus corona untuk mencari keuntungan.

"Dari alat uji itu kita bisa menemukan orang yang kebal terhadap virus, tapi China membawa tes palsu dan itu sangat menganggu. Ada banyak tes antibodi yang datang dari China kualitasnya sangat rendah dan hasilnya kerap salah," ujar Navaro kepada Fox and Friends.

Baca Juga

AS sangat tergantung pada China untuk obat-obatan dan peralatan medis dasar. Navarro menuduh China telah menyebarkan virus corona ke seluruh dunia setelah menyembunyikannya selama enam minggu.

"Mereka menyembunyikannya di Wuhan, kemudian menyebarkannya ke seluruh dunia. Ratusan ribu warga China bepergian ke Milan, New York, dan tempat-tempat lain," kata Navarro.

AS merupakan negara yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona. Negara tersebut mencatat 970.000 kasus infeksi virus corona dengan 55.000 kematian.

Pada Sabtu lalu, Kementerian Perdagangan China telah menetapkan persyaratan ketat terhadap sejumlah produk peralatan kesehatan yang digunakan untuk melawan virus corona. Mereka harus mendapatkan persetujuan sebelum diekspor, selama negara-negara pengimpor menyetujuinya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement