Selasa 28 Apr 2020 10:15 WIB

Nenek Usia 75 Tahun Terpapar Corona, Penyebabnya Misterius

Nenek yang tinggal di Malang itu disebut tak pernah ke mana-mana,

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, BATU --  Seorang nenek berusia 75 tahun di Malang terpapar virus corona baru atau Covid-17. Namun, penyebab ia tertular masih menjadi misteri karena sang nenek tidak pernah keluar rumah selama pandemi.

"Berdasarkan informasi, pasien sudah tua dan sakit sehingga tidak pernah ke mana-mana," ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Batu, M Chori, kepada wartawan, belum lama ini.

Baca Juga

Menurut Chori, warga Desa Bulukerto, Kota Batu, tersebut sebelumnya masuk sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Nenek itu mulai menjalani perawatan di RS Karsa Husada Batu pada 17 April dengan gejala pneumonia, ditambah penyakit penyerta lainnya seperti gagal jantung.

Sekitar 19 April, pasien PDP yang kini positif tersebut menjalani tes swab. Namun, karena gejala klinis mulai mereda, pasien sempat melakukan perawatan di rumah. "Tapi, kemudian hasil swab keluar. Yang bersangkutan positif sehingga harus dirawat kembali ke RS Karsa sesuai protokol berlaku," ucapnya.

Saat ini tim medis harus melacak sumber penularan Covid-19 pada pasien. Pasalnya, hasil rapid test seluruh keluarga pasien pada 20 April 2020 menunjukkan negatif. Hasil tersebut tidak berubah dengan pengetesan sebanyak dua kali.

Tim medis masih harus melacak dengan lebih luas terkait riwayat kontak pasien, dalam hal ini termasuk tetangga dan saudara jauh yang sempat menjenguk pasien. "Kita juga tidak tahu apakah terpapar karena anggota keluarga atau ada barang yang masuk makanan dan lain-lain. Ini yang sedang dicari dari tim kesehatan," kata Chori.

Total terdapat tiga pasien positif Covid-19 di Kota Batu per 27 April 2020. Dua di antaranya masih dalam perawatan, sedangkan seorang lainnya sudah dinyatakan sembuh. Jumlah PDP sebanyak 20 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (PDP) sekitar 159 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement