REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi, Irjen Pol Firman Shantyabudi menilai masih ada masyarakat Jambi yang belum patuh atas anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah saja untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Hal itu disampaikan Kapolda saat memimpin rapat evaluasi di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi dengan penjalani protokol kesehatan yang berlangsung di Kantor BPBD Provinsi Jambi, Senin (27/4).
Hadir dalam acara itu Danrem 042/Gapu Jambi, Penjabat Sekda Provinsi Jambi Sudirman, Kepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni Delyansyah, Karo Ops Polda Jambi, Dir Intelkam Polda Jambi, Dirreskrimsus Polda Jambi, Dirreskrimum Polda Jambi, Kabid Humas Polda Jambi, Kabid Dokkes Polda Jambi dan Karumkit Bhayangkara Polda Jambi.
Kapolda Jambi meminta Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi untuk mendata warga yang pergi menghadiri Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, karena mereka masih banyak yang belum sadar secara sukarela melakukan pengecekan kesehatannya sendiri.
Pada kesempatan itu, Kapolda meminta agar kegiatan pengecekan kesehatan dan penyekatan di perbatasan untuk terus ditingkatkan dan dioptimalkan untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk lebih disiplin dan sadar diri menjaga kesehatan sekaligus keselamatan diri dengan "tinggal di rumah aja". Imbauan itu menurut dia belum dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat.
Sementara di bidang sosial agar segera disiapkan bahan pokok untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Ia meminta personel turun ke lapangan ikut melakukan pengecekan program jaring pengaman sosial.
Selain itu Kapolda berharap kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 apabila ada pendistribusian bahan pokok kepada masyarakat dapat melibatkan TNI-POLRI untuk membantu melakukan pendistribusian.
Selain itu melakukan komunikasi dengan posko-posko yang ada di perbatasan untuk mengetahui adanya kendala dan kekurangan di posko perbatasan yang ada di Provinsi Jambi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
