Selasa 28 Apr 2020 02:22 WIB

PSSI Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Covid-19

Bantuan tersebut diserahkan melalui Posko Malang Bersatu Lawan Corona

Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Iwan Budianto menyalurkan bantuan berupa 500 kilogram beras kepada warga Malang Raya yang terdampak pandemi Covid-19. Iwan mengatakan, bantuan tersebut diserahkan melalui Posko Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC).

"Sekali lagi kami meminta maaf jika bantuan ini masih dinilai sangat sedikit untuk warga yang terimbas Covid-19. Semoga bantuan melalui MBLC ini dapat didistribusikan kepada yang membutuhkan," kata Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (27/4).

Iwan menambahkan, selain memberikan bantuan berupa beras tersebut, relawan dari MBLC juga membagikan nasi kotak kepada warga utamanya pekerja sektor informal di sekitar Jalan Soekarno Hatta hingga Jalan Ahmad Yani, Kota Malang.

Pembagian nasi kotak dan beras tersebut tetap dilakukan sesuai protokol kesehatan yang disarankan pemerintah. Para relawan tidak diperkenankan menyerahkan bantuan itu secara berkerumun dan berpotensi menyebarkan Covid-19. "Kami tetap patuhi protokol kesehatan yang disarankan pemerintah. Saat menyerahkan, hindari kerumunan," kata Iwan.

Iwan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, tetap berada di dalam rumah, dan menggunakan masker apabila terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah. Ia mengharapkan, masyarakat lain juga bisa turut membantu sesama. "Kami juga terus mengajak banyak pihak untuk bersama menjaga Kota Malang dengan membantu sesama," kata dia.

Sebagai catatan, di Kota Malang terdapat 14 kasus positif virus yang telah menjangkiti 213 negara atau kawasan tersebut. Dari 14 pasien positif Covid-19 di Kota Malang itu, sebanyak delapan orang telah sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan.

Data lainnya, sebanyak 1.909 orang masuk kategori orang dengan risiko (ODR), 174 berstatus orang tanpa gejala (PTG), 234 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan sebanyak 92 orang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement