Senin 27 Apr 2020 18:54 WIB

Digelarnya Latihan Bukan Jaminan Serie A Dilanjutkan

Namun, pemerintah sangat menghormati sepak bola yang merupakan sumber daya.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Logo Serie A Liga Italia
Foto: forzaitalianfootball.com
Logo Serie A Liga Italia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pemerintah Italia melalui Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora memperingatkan, Serie A musim 2019/2020 belum tentu bisa dilanjutkan. Ini meskipun pemerintah telah memberikan izin kepada klub untuk menggelar latihan pada bulan Mei mendatang.

Dia menegaskan, hal itu belum bisa menjamin kelanjutan kompetisi. "Saya tidak ingin menghukum atau memperlambat kembalinya sepak bola, tetapi saya harus katakan, kita akam melihatnya nanti, karena harus ada protokol yang ketat dan tertentu demi menjaga keselamatan atlet," kata Spadafora dikutip dari Football Italia, Senin (27/4).

"Ada banyak keraguan dan situasinya rumit. Tidak ada yang bisa diterima begitu saja dan tidak pasti musim ini akan dilanjutkan. Kami harus mendapatkan kesempatan ini dengan sikap benar," tambahnya.

Menurutnya, wajar jika kepastian itu tak juga didapat. Bahkan, kata dia, Liga Italia lebih baik dari pada liga-liga Eropa lainnya yang telah mengakhiri musim lebih awal. Pasalnya, Spadafora menyadari, dunia sepak bola patut dihormati dan didukung karena itu adalah salah satu sumber daya ekonomi terbesar di Italia.

Hal senada dikatakan Perdana Menteri (PM) Italia Giusepe Conte. Sang PM mengatakan, Liga Italia kembali berlatih pada Mei mendatang. Namun, Conte memastikan aturan jaga jarak sosial harus tetap dipatuhi pada sesi latihan nanti. Karena itu, ia mengimbau tim-tim Liga Serie-A Italia hanya mengizinkan pemain-pemainnya melakoni latihan secara individu selama dua pekan sejak 4 Mei.

Jika situasi di Italia sudah membaik dari corona, mereka diizinkan untuk menggelar sesi latihan tim pada 18 Mei. "Mulai 4 Mei, baik olahraga profesional dan non-profesional akan diizinkan untuk berlatih. Namun, sesi pelatihan ini harus menjaga pedoman jarak sosial," ujar Conte.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement