Selasa 28 Apr 2020 02:28 WIB

Italia Mulai Persiapkan Pelonggaran Isolasi

Keputusan pelonggaran diambil 2 bulan setelah kasus pertama Covid-19 dilaporkan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Warga mengenakan masker dalam toko buku di Roma, Italia, Senin (20/4). Italia secara perlahan mulai mengangkat kebijakan karantina atau lockdown setelah kasus corona menurun.
Foto: EPA-EFE/Angelo Carconi
Warga mengenakan masker dalam toko buku di Roma, Italia, Senin (20/4). Italia secara perlahan mulai mengangkat kebijakan karantina atau lockdown setelah kasus corona menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia memungkinkan bisnis seperti pabrik dan perusahaan untuk dibuka kembali mulai pekan depan. Saat ini, negara tersebut sedang bersiap secara bertahap keluar dari isolasi akibat pandemi Covid-19 yang terpanjang di Eropa.

Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte menetapkan penghapusan isolasi secara bertahap di negara tersebut dalam sebuah pidato. Keputusan ini diambil hampir dua bulan setelah kasus pertama Covid-19 dilaporkan di sebuah kota kecil di luar Milan.

Sebelumnya, Conte mengatakan pihaknya menghadapi tantangan yang sangat kompleks. "Kami akan hidup dengan virus dan kami akan mengadopsi setiap pencegahan yang mungkin dilakukan," kata dia dilansir Independent, Senin (27/4).

Pelonggaran pembatasan fisik dan sosial dimulai pada 4 Mei mendatang, ketika taman umum dan kebun dibuka kembali. Orang akan dapat mengunjungi kerabat yang tinggal di wilayah yang sama. Selain itu, pemakaman yang melibatkan kurang dari 15 orang akan diizinkan.

Pabrik-pabrik, lokasi konstruksi, dan bisnis pasokan grosir dapat melanjutkan aktivitas. Namun, semuanya harus menetapkan tindakan pengamanan yang ditujukan untuk mencegah Covid-19.

Setelahnya, dua pekan kemudian pada 18 Mei toko ritel, perpustakaan, museum, dan pameran seni dapat dibuka kembali. Tim olahraga profesional juga dapat melanjutkan pelatihan. Jika semuanya berjalan dengan baik, restoran, kafe, toko tukang cukur dan salon akan diizinkan untuk buka pada 1 Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement