Senin 27 Apr 2020 13:56 WIB

Nekat Mudik, 15 Warga Tapteng Diisolasi Bupati

Bupati Bakhtiar memastikan isolasi dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDAN -- Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) mengisolasi 15 warganya yang nekat mudik selama 14 hari. Menurut Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani isolasi itu dilakukan sebagai antisipasi meluasnya penyebaran virus Covid-19 setelah ada imbauan untuk warganya yang berada di luar kota atau perantauan untuk tidak mudik.

Guna memastikan isolasi berjalan lancar, Bakhtiar didampingi Wakil Bupati Tapanuli Tengah Darwin Sitompul meninjau pelaksanaan isolasi bagi pemudik asal Tapteng di dua Gedung Karantina yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, Ahad (26/4).  Ia menjelaskan, penyediaan Gedung Karantina untuk isolasi selama 14 hari bagi para Pemudik Tapteng yang baru tiba merupakan tindak lanjut atas Keputusan Forkopimda Tapanuli Tengah dalam Rapat Kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2020 yang telah dilaksanakan pada Kamis, (16/4), yaitu Mess BPSDM Tapteng di Kecamatan Pinangsori dipersiapkan untuk pemudik perempuan dan Gedung Asrama Prodi Keperawatan Tapteng di Sihaporas Kecamatan Pandan dipersiapkan untuk pemudik laki-laki.

“Di Gedung Asrama Prodi Keperawatan Tapteng ini ada 11 orang (pria) yang diisolasi dan di Mess BPSDM Pinangsori ada 4 orang (perempuan) yang diisolasi, jadi total sampai saat ini sudah ada 15 orang yang diisolasi," kata Bupati dalam keterangannya.

Ia menjelaskan, sudah mengimbau agar warganya tidak mudik. "Bahkan Presiden sendiri juga sudah mengatakan jangan mudik. Ini ada yang dari Makassar, ada yang dari Bekasi, sudah barang tentu perlu kita lakukan antisipasi dan kita berdoa agar beliau tidak terjangkit penyakit apa pun. Namun upaya pencegahan sudah barang tentu kita lakukan. Jadi kita diamkan dulu di sini 14 hari," kata Bupati menjelaskan.

Warga yang diisolasi selama 14 hari tersebut mendapatkan makan, minum dan dijaga. Jika dilihat perkembangannya bagus, kata Bupati, mereka dikembalikan ke kampungnya, namun jika kondisinya tidak baik, seperti suhu badannya naik dan ada gejala tertentu, warga yang diisolasi akan dicek di RSUD Pandan.

"Setelah itu akan kita rujuk ke Rumah Sakit Rujukan Pemerintah Provinsi. Sampai saat ini, kondisi yang diisolasi insya Allah masih baik. Namun yang perlu diketahui masyarakat banyak adalah pasien yang tanpa gejala, tidak menunjukkan kalau dia terkena penyakit. Jadi itu yang perlu kita antisipasi,” kata Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Desa-desa di Tapteng menurut Bakhtiar sudah disiapkan satu rumah untuk isolasi. Jadi apabila di tempat yang sudah disiapkan penuh, maka akan diisolasi di desa-desa. "Tapi harapan kami, masyarakat Tapanuli Tengah yang ada di luar Tapanuli Tengah, tolong jangan pulang dulu ke Tapanuli Tengah,” tutur Bupati Tapanuli Tengah.

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menjelaskan tentang berbagai bantuan yang disalurkan ke masyarakat Tapteng. Pemkab Tapteng sudah memberikan bantuan beras 17.000 karung itu, yang masing-masing lima kg itu bantuan bukan dari APBD. APBD yang 40.000 paket bantuan, mulai dari semalam sudah dikirim ke kecamatan-kecamatan untuk 40.000 KK.

Isi bantuan yang sudah disalurkan kepada warga adalah beras, minyak goreng, gula, mie instan, itu sudah kita kirim. Namun 40.000 KK itu belum dibagikan, tunggu sampai dulu semua baru dibagikan serentak. "Yang ketiga terkait PKH, ini problem yang bukan hanya di Kabupaten Tapanuli Tengah melainkan terjadi juga di kota/kabupaten lain. PKH itu memiliki pendamping sendiri, jadi apabila ada yang mengarahkan Kepala Desa yang bermain itu bohong, karena PKH tidak urusan Kepala Desa," tutur Bupati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement