Senin 27 Apr 2020 11:41 WIB

Komisi X Minta TVRI tak Pikirkan Rating saat Pandemi Corona

Di tengah pandemi ini, TVRI sebaiknya menayangkan program-program edukatif.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Tayangan program belajar dari rumah di TVRI.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Tayangan program belajar dari rumah di TVRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan, meminta Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI untuk tak memikirkan rating dan share selama pandemi virus Covid-19 atau corona. Seharusnya, TVRI fokus segi kualitatif untuk menghadirkan konten yang bermanfaat bagi masyarakat.

"TVRI janganlah mendewakan rating dan share seperti televisi lain, pelaksana tugas (direktur utama) dan direksi janganlah membesar-besarkan dua itu," ujar Putra dalam rapat kerja dengan LPP TVRI, Senin (27/4).

Baca Juga

Jika sudah mementingkan kedua hal itu, TVRI sebagai lembaga penyiaran publik akan berubah industri. "Patokan TVRI adalah berdampak dan berpengaruh ke masyarakat, bukan berapa share dan rating. Share dan rating itu untuk lembaga iklan," ujar Putra.

Apalagi di tengah pandemi ini, TVRI sebaiknya menayangkan program-program edukatif. Salah satunya dengan menampilkan tayangan bagi siswa yang belajar di rumah.

 

"Jadi tolong ukurannya kualitatif, jangan kuantitatif. Harusnya TVRI lebih mulia tugas dan tanggung jawabnya, TV negara seharusnya tidak usah ngomong rating," ujar Putra.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi X DPR Rano Karno. Menurutnya, TVRI harus menjadi platform belajar bagi siswa dan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Kami mendorong agar Rumah Belajar yang merupakan milik Kemendikbud untuk lebih produktif, dibandingkan dengan platform pembelajaran daring lainnya," ujar Rano.

Dengan begitu, siswa dan masyarakat di penjuru daerah dapat merasakan belajar di rumah untuk saat ini. Mengingat TVRI memiliki jaringan yang luas di Indonesia.

"Untuk daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), dapat mengikuti pembelajaran daring melalui TVRI," ujar Rano. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement