Senin 27 Apr 2020 11:10 WIB

Bupati Banyumas Minta Warga Ibadah di Rumah

Di Purwokerto, wabah covid menyebar di kalangan jamaah masjid di Kober.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Shalat
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Shalat

REPUBLIKA.CO.ID,  PURWOKERTO -- Bupati Banyumas Achmad Husein meminta warga Banyumas untuk melaksanakan ibadah di rumah selama bulan Ramadhan. Termasuk dalam pelaksanaan shalat Tarwih atau ibadah-ibadah lainnya.

''Ini demi kesehatan dan keselamatan warga secara keseluruhan,'' kata dia, Sabtu (25/4).

Baca Juga

Dia menyebutkan, munculkan kasus covid 19 di kluster Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat, bisa menjadi contoh bagaimana wabah Covid 19 bisa menyebar di kalangan jamaah masjid. Kasus Covid di kluster ini, awalnya hanya dialami imam masjid yang ikut berangkat ke Gowa.

"Namun penyakit ini kemudian menyebar pada jemaah masjid. Dari semula hanya satu orang yang terjangkit, sekarang menjadi 17 orang yang terkena Covid 19,'' katanya.

Menurutnya, tempat ibadah masjid  menjadi satu tempat yang memang mudah menyebarkan penyakit ini. ''Kalau imamnya yang kena, kemudian dia membaca doa, takbir, atau segala macam, maka virus  menyebar lewat mulutnya. Virus bisa lari ke belakang dan jatuh di lantai yang menjadi tempat sujud makmumnya,'' ucap dia.

Kondisi ini juga pada gereja. Bupati menyebutkan, gereja juga bisa menjadi tempat penyebaran penyakit Covid 19. ''Gereja itu juga ada nyanyi-nyanyi. Itu juga menyebabkan virus mudah menyebar,'' katanya.

Kondisi ini, menurut Bupati, sedikit berbeda dengan orang yang berada di pasar atau pun mall. Menurutnya, pasar dan mall tetap buka karena menyediakan kebutuhan pokok masyarakat. ''Selain itu, penularan di pasar atau mal dapat diantisipasi dengan memakai masker dan menjaga jarak dan mengenakan masker,'' katanya.

Terkait kejadian di Kluster Kober, BS selaku warga yang berangkat di Gowa, mengaku tidak merasakan gejala apa pun sepulang dari acara tersebut. Karena itu, dia pun tetap beribadah di masjid dekat rumahnya seperti biasa.

''Baru setelah beberapa hari di rumah, mulai merasa tidak enak badan, flu dan pilek, sampai kemudian diisolasi di RS,'' katanya.

Atas kejadian itu, dia memohon maaf pada masyarakat Banyumas. ''Tolong ikuti aturan pemerintah untuk tidak berkerumun. Jangan sampai yang tidak merasakan gejalanya, menularkan pada orang lain yang bisa menyebabkan sakit parah,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement