Senin 27 Apr 2020 07:17 WIB

Untuk Pertama Kalinya, Tak Ada Kasus Baru Covid-19 di Malta

Malta akan mulai melonggarkan sejumlah pembatasan Covid-19.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pemandangan Kota Valetta di Malta.
Foto: EPA
Pemandangan Kota Valetta di Malta.

REPUBLIKA.CO.ID, VALLETTA -- Malta melaporkan untuk pertama kalinya sejak pandemi virus corona Covid-19 berlangsung tidak ada kasus baru dalam 24 jam terakhir. Dalam beberapa hari ke depan negara Mediterania itu pun akan mulai melonggarkan sejumlah pembatasan.  

"Keputusan mencabut langkah-langkah pembatasan akan diambil berdasarkan sains dan angka," kata Menteri Kesehatan Malta Chris Fearne dalam konferensi pers, Ahad (26/4).

Baca Juga

Malta yang berpopulasi sekitar setengah juta orang pertama kali mendeteksi kasus virus corona atau Covid-19 pada 7 Maret lalu. Sejak itu mereka sudah melaporkan hampir 450 kasus.

Empat orang pasien lanjut usia yang memiliki sejumlah penyakit komplikasi meninggal dunia. Malta menutup sekolah-sekolah, melarang pertemuan lebih dari tiga orang dan menutup bandara serta toko non-esensial.

Namun, mereka tidak pernah menerapkan karantina total. Pabrik-pabrik, gedung-gedung, dan pantai tetap dibuka.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji Malta sebagai negara yang paling gencar melakukan pemeriksaan dan pelacakan kontak pasien. Media setempat melaporkan rata-rata Malta melakukan 38,74 tes per 1.000 orang.

Dalam hal jumlah pemeriksaan Covid-19 Malta hanya disusul oleh Luksemburg dan Islandia. Sebelum menyentuh angka nol, jumlah kasus baru di Malta memang terus berkurang.

"Sekarang kami harus berhati-hati setiap detik gelombang kedua berubah menjadi ombak," kata Fearne. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement