DPR Masih Tunggu Cetak Biru Kebijakan Merdeka Belajar

Komisi X DPR masih menunggu cetak biru kebijakan merdeka belajar dari Kemendikbud.

Senin , 27 Apr 2020, 02:29 WIB
Murid belajar di kelas.
Foto: Antara
Murid belajar di kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengatakan pihaknya masih menunggu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan blueprint atau cetak biru kebijakan merdeka belajar secara keseluruhan. Ia berharap Mendikbud Nadiem Makarim bisa menyerahkan blueprint itu saat rapat kerja pada awal Mei mendatang.

"Pertama kali ketemu Mas Nadiem yang saya minta satu, mana blueprint anda untuk membawa perubahan yang disebut dalam merdeka belajar. Waktu itu Mas Nadiem minta sekitar tiga bulan dan itu yang kami terus tagih sampai hari ini," kata Syaiful, dalam diskusi daring, Ahad (26/4).

Baca Juga

Syaiful mengatakan, pada 6 Mei 2020 mendatang pihaknya akan melakukan rapat kerja (raker) bersama Kemendikbud. Agenda raker tersebut adalah Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan cetak biru pendidikan merdeka Indonesia di masa yang akan datang.

Syaiful mengakui kebijakan Nadiem selama ini masih parsial. Oleh karenanya, ia berharap pada 6 Mei 2020 mendatang cetak biru pendidikan di Indonesia akan dijelaskan secara lebih detail sehingga sistem pendidikan di masa depan akan lebih terlihat.

Ia juga mengatakan perlu dibangun kebijakan yang bisa mengakomodasi masalah-masalah yang ada di daerah. Sebab, membangun pendidikan di Indonesia sangat berbeda dengan negara lain karena disparitas yang tinggi. Kebijakan merdeka belajar pun masih ada celah yang tidak bisa begitu saja diterapkan di seluruh Indonesia. 

"Antara Jakarta dengan Cianjur saja berbeda banget, padahal itu baru berapa kilometer dengan Jakarta. Itu yang saya sebut dengan berbagai kebijakan Mas Nadeim kadang tidak bisa berlaku holistik sempurna di masing-masing daerah," kata dia.