REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan penikmat musik mengenal Sherina Munaf sebagai penyanyi anak-anak dengan suara emas. Dia menjadi pemeran utama sekaligus penyanyi di film musikal 'Petualangan Sherina' besutan sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana pada 2000 silam.

Selepas membintangi film, perjalanan musikal Sherina berlanjut. Setelah album Andai Aku Besar Nanti (1999) dan Petualangan Sherina (2000), dia juga merilis My Life (2002), Primadona (2007), Gemini (2009), dan Tuna (2013).

"Kalau sekarang melihatnya tiap album itu proses pembelajaran baru. Dari segi teknis, secara wisdom juga. Mungkin dulu sepertinya pas remaja banyak dari diriku yang ingin aku ekspresikan," kata Sherina pada bincang santai "Cabin Fever", belum lama ini.

Dia mengakui ada pula dorongan menunjukkan teenage angst dalam karya, yakni perasaan intens saat remaja berupa kecemasan dan ketakutan. Putri dari Triawan Munaf itu bersyukur dapat menyalurkannya ke dalam wujud yang positif.

Meski talentanya terus berkembang, Sherina menyebutkan ada satu hal yang tidak berubah. Hingga sekarang, perempuan 29 tahun itu sangat menyukai pertunjukan musikal. Dia mengatakan, kekuatan musikal itulah yang mengantarkannya hingga sekarang.

Sherina menjelaskan cara dia menikmati musik yang bisa jadi berbeda dengan orang lain. Ada orang yang menikmati musik karena lirik atau aransemen atau keindahan permainan instrumen, sementara Sherina menikmati musik sebagai pemantik imajinasi visual.

"Kalau aku secara pribadi, musik membantu aku berimajinasi menjadi sebuah cerita. Bahkan musik dengan lirik dari bahasa yang aku nggak tahu bisa membantu aku membuat sebuah dunia dan cerita baru," tutur penyuka musikal Hamilton itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika