Senin 27 Apr 2020 02:15 WIB

Hasil Tes Cepat 10 Santri Temboro di Madiun Reaktif

Kondisi santri dalam keadaan baik, dan saat ini sedang menjalani isolasi.

Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat Rapid Test Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat Rapid Test Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur menemukan 10 santri yang baru pulang dari pondok pesantren (ponpes) di Temboro Magetan, menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan rapid test atau tes cepat deteksi kemungkinan paparan Covid-19. Adapun total santri yang pulang ke Madiun mencapai 104 orang.

"Total hingga Sabtu tanggal 25 April 2020 ada 104 santri warga Kabupaten Madiun yang pulang dari Ponpes Temboro dan dilakukan 'rapid test'. Hasilnya, dari 104 anak tersebut, ada 10 yang reaktif dan lainnya negatif," kata Bupati Madiun Ahmad Dawami kepada wartawan di Madiun, Minggu.

Baca Juga

Menurut dia, kondisi ke-10 santri tersebut baik dan telah menjalani isolasi atau karantina di rumah sakit Kabupaten Madiun yang menjadi rujukan penanganan Covid-19.

Ia menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan rapid test itu bukan diagnosis, namun sebatas screening. Karena itu, perlu dilakukan tes lanjutan, sehingga bisa diketahui apakah santri tersebut positif Corona atau tidak.

"Terhadap santri yang reaktif telah dilakukan tes 'swab' untuk memastikan masing-masing bersangkutan positif terinfeksi corona atau tidak," katanya.

Pihaknya meminta warga Kabupaten Madiun untuk tetap tenang dan tidak panik dengan kepulangan para santri Temboro.

Menurut dia yang terpenting adalah warga mengikuti protokol kesehatan, seperti selalu menerapkan hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak.

Sesuai data, jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Madiun hingga kini mencapai empat orang. Dari jumlah itu, dua orang telah dinyatakan sembuh. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 281 orang dan PDP 20 orang.

"Jumlah ODP meningkat karena disumbang dari para santri warga Kabupaten Madiun yang pulang dari Temboro. Meski hasil tes cepatnya negatif, mereka tetap dipantau karena berpotensi masuk dalam klasifikasi orang tanpa gejala (OTG)," ujar Ahmad Dawami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement