Ahad 26 Apr 2020 16:36 WIB

Italia Mulai Buka Industri Manufaktur Mei Mendatang

Sementara, Italia akan kembali membuka sekolah pada September mendatang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nora Azizah
Italia mulai melonggarkan kebijakan karantina nasional negaranya akan mulai membuka kembali industri manufaktur pada 4 Mei mendatang (Foto: ilustrasi Covid-19 Italia)
Foto: EPA-EFE/CIRO FUSCO
Italia mulai melonggarkan kebijakan karantina nasional negaranya akan mulai membuka kembali industri manufaktur pada 4 Mei mendatang (Foto: ilustrasi Covid-19 Italia)

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengatakan, sebagai bagian dari upaya melonggarkan kebijakan karantina nasional negaranya akan mulai membuka kembali industri manufaktur pada 4 Mei mendatang. Sementara sekolah baru akan dibuka kembali pada bulan September.

"Pada jam-jam ini kami bekerja untuk mengizinkan bisnis-bisnis bagus dari manufaktur hingga konstruksi dibuka kembali pada 4 Mei," kata Conte kepada surat kabar Italia La Repubblica, Ahad (26/4).

Baca Juga

Ia menambahkan langkah itu akan disampaikan setidaknya pada awal pekan depan. Italia menjadi negara pertama di Eropa yang terhantam wabah virus korona.

Mereka juga negara pertama di kawasan itu yang memberlakukan karantina nasional. Italia mulai mengisolasi diri pada bulan Maret lalu.

Langkah Italia untuk membuka kembali aktivitas ekonomi diawasi ketat oleh negara-negara lain di seluruh dunia. Karena banyak negara mengalami wabah yang lebih parah setelah menerapkan langkah tersebut.

Conte mengatakan sebelum perusahaan-perusahaan diizinkan membuka kembali gerbang mereka. Mereka harus menyampaikan langkah keamanan kesehatan yang ketat pada pemerintah.

Tapi ia mengatakan beberapa bisnis yang dianggap 'strategis' seperti perusahaan yang aktivitas utamanya ekspor dapat membuka kembali bisnis mereka pekan depan. Dengan syarat mereka mendapatkan izin dari pemerintah daerah.

Conte mengatakan sekolah dapat dibuka kembali pada bulan September tapi ia menambahkan penelitian menunjukkan resiko penularan sangat tinggi. Sementara belajar jarak jauh berjalan dengan baik.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement