Ahad 26 Apr 2020 14:18 WIB

Bantul Tambah Dana Penanganan Covid-19

Dana penanganan Covid-19 Bantul saat ini mencapai sekitar Rp 90 miliar.

Dana penanganan Covid-19 Bantul saat ini mencapai sekitar Rp 90 miliar (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: ANTARA FOTO
Dana penanganan Covid-19 Bantul saat ini mencapai sekitar Rp 90 miliar (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menambah anggaran belanja tak terduga untuk penanganan wabah COVID-19 sebesar Rp 90 miliar. Sebelumnya, dana yang dianggarkan sekitar Rp 20 miliar.

"Kalau anggaran, kami sekarang ini menambah belanja tak terduga untuk kegiatan-kegiatan terkait penanganan COVID-19, kami persiapkan sekita Rp90 miliar untuk kegiatan itu, jadi selain Rp20 miliar yang sudah kami cairkan kami nambah sekitar Rp 70 miliar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Ahad (26/4).

Baca Juga

Menurut dia, anggaran penanganan wabah virus corona jenis baru itu berasal dari anggaran dari pengalihan berbagai kegiatan baik belanja modal maupun belanja barang. Kemudian, juga dana dari jasa yang dinilai pemerintah daerah tidak mendesak untuk dilaksanakan.

"Misal kegiatan perjalanan dinas, kemudian kegiatan belanja mebelitu bagi bukan hal-hal yang harus dilaksanakan dalam waktu dekat, sehingga dialihkan kepada belanja tak terduga untuk mempersiapkan kebutuhan penanganan COVID-19," katanya.

 

Ia mengatakan, anggaran yang dipersiapkan untuk penanganan corona itu masih dimungkinkan ditambah. Penambahan dilakukan jika memang dirasa masih kurang atau kebutuhan penting yang lainyang belum tertangani.

"Sampai hari ini masih mempersiapkan Rp 90 miliar dan nanti kami akan melihat kebutuhan-kebutuhan yang mungkin akan terjadi, kalau memang terpaksa harus ditambah kita akan melaksanakan penambahan sesuai dengan kebutuhan tentunya," katanya.

Helmi mengatakan, berbagai kegiatan dalam penanganan wabah virus corona jenis baru itu di antaranya untuk bidang kesehatan seperti pemenuhan kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan lain-lain. Kemudian pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial bagi warga terdampak COVID-19.

"Sementara ini kami alokasikan untuk tiga hal, yaitu kesehatan, kemudian ekonomi dan sosial, tapi berapa besarannya yang untuk ekonomi dan sosial kami masih dalam proses pendataan yang sampai sekarang belum ada finalisasi," kata Helmi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement