Keutamaan Sholat Witir

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: A.Syalaby Ichsan

Ahad 26 Apr 2020 12:50 WIB

Infografis niat sholat tarawih. Foto: Republika.co.id Infografis niat sholat tarawih.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain sholat fardu lima waktu, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan sholat sunah. Terdapat sejumlah sholat sunah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, di antaranya sholat Witir.

Ustaz Edi Abu Marwa mengatakan, sholat Witir merupakan salah satu sholat sunah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sholat Witir adalah hak, barang siapa tidak lakukan Witir maka ia bukan golongan kita."

Dari hadis tersebut, Imam Abu Hanifah bahkan kemudian menyimpulkan hukum shalat Witir adalah wajib. "Jadi, kalau kita ingin dicintai Allah dan diakui Rasul sebagai umatnya, hendaklah kita lakukan sholat Witir. Kalau kita tidak diakui oleh Rasulullah sebagai umatnya, lalu kita ikut siapa?" ujar Ustaz Edi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan, diakui oleh Rasulullah sebagai umat beliau sangat penting bagi setiap Muslim. Menurut dia, hanya baginda Nabi yang dapat memberikan kita syafaat pada hari akhir nanti. Pasalnya, kelak manusia tidak akan selamat bila hanya mengandalkan amalannya.

"Kita bisa selamat karena rahmat Allah dan syafaat Rasulullah. Maka beliau memberikan standardisasi seba gai umatnya, salah satunya melaksanakan sholat Witir," kata Ustaz Edi.

Berbeda dengan Imam Abu Hanifah, kata dia, imam besar lainnya, yakni Imam Hambali, Imam Syafi'i, dan Imam Maliki, menyatakan, hukum shalat Witir adalah sunah muakkad. Hal itu berdasarkan sejumlah hadis sahih."Ini namanya perbedaan pendapat. Walau hukumnya sunah, shalat Witir merupakan amalan luar biasa yang mendatangkan cintanya Allah dan insya Allah mendapat keutamaan lain," kata Ustaz Edi.

Saking banyaknya keutamaan shalat berakaat ganjil tersebut, Rasulullah menegaskan, jangan pernah meninggalkan shalat Witir. Rasulullah pun tidak pernah meninggalkan ibadah itu sampai beliau wafat.

Diriwayatkan Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar berkata, "Biasanya Nabi SAW shalat dalam safarnya di atas kendaraannya. Kemana saja menghadap. Beliau memberi isyarat dalam shalat malam. Kecuali shalat wajib, beliau menunaikan Witir di atas kendaraannya." "Jadi, misalnya kita dalam perjalanan ke Bandung, selain sholat fardu, minimal kita bisa lakukan sholat Witir. Tidak usah menunggu sampai rumah atau rest area, kita bisa lakukan di mobil, cukup niatkan menghadap ke Ka'bah. Jangan susahkan diri, semampunya saja," tutur Ustaz Edi.