Pengajian Hingga Zakat di Masjid Istiqlal Digelar Online

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah

Ahad 26 Apr 2020 12:45 WIB

Suasana masjid Istiqlal yang tidak menyelenggarakan tarawih pertama, Jakarta, Kamis (23/4). Masjid Istiqal meniadakan kegiatan shalat tarawih berjamaah dan sejumlah kegiatan yang melibatkan banyak orang pada Ramadhan 1441 H Foto: Prayogi/Republika Suasana masjid Istiqlal yang tidak menyelenggarakan tarawih pertama, Jakarta, Kamis (23/4). Masjid Istiqal meniadakan kegiatan shalat tarawih berjamaah dan sejumlah kegiatan yang melibatkan banyak orang pada Ramadhan 1441 H

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pihak pengurus Masjid Istiqlal menyatakan bahwa selama Ramadhan, aktivitas keagamaan secara laring (offline) ditiadakan. Kegiatan Ramadhan dialihkan ke kegiatan yang bersifat daring (daring) dan juga melalui saluran televisi.

Kabag Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, mengatakan, suasana Masjid Istiqlal selama awal Ramadhan 2020 ini kosong dari jamaah. Meski secara fisik para jamaah tak hadir di masjid tersebut, menurutnya, antusiasme jamaah Istiqlal nampak tinggi di media sosial.

Baca Juga

“Kita sudah tidak ada lagi kegiatan (Ramadhan) secara offline, semuanya dialihkan online,” kata Abu Hurairah saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (26/4).

Adapun kegiatan yang dialihkan secara online antara lain siraman rohani, tadarus Alquran, hingga penghimpunan zakat. Meski demikian, lanjutnya, kegiatan penghimpunan zakat masih dapat dilakukan secara laring jika bentuk zakat berupa beras.

Dia mengaku sejak hari pertama Ramadhan 2020 dimulai, mayoritas zakat yang ditunaikan jamaah dilakukan secara daring. Meski dia tak menampik bahwa masih ada jamaah yang memberikan zakatnya secara langsung datang ke masjid. "Tapi itu (yang datang ke masjid untuk membayar zakat) hanya beberapa,” ungkapnya.

Di masa pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) ini, pihaknya mengapresiasi antusiasme jamaah Masjid Istiqlal yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Menurutnya, meski tak semenarik suasana pada Ramadhan lalu, namun aktivitas masjid pada Ramadhan kali ini sedikit banyak mampu mengobati kerinduan para jamaah.

“Jamaah kita kan dari seluruh Indonesia. Biasanya di awal Ramadhan yang lalu-lalu, mereka sudah datang beriktikaf atau ibadah lainnya. Jadi aktivitas (di Ramadhan) ini memang baru, tapi mengobati rasa rindu mereka terhadap Istiqlal,” ungkapnya.

Masjid terbesar se-Asia Tenggara itu menyiarkan aktivitas keagamaan Ramadhan melalui berbagai medium. Antara lain melalui siaran televisi (di TVRI) dan radio (RRI), dan juga pemanfaatan media sosial seperti Youtube.

Dia menyebut, khusus untuk Youtube terjadi peningkatan jumlah orang yang berlangganan (subscribe) di channel Masjid Istiqlal. Artinya, kata Abu, antusias umat Islam terhadap kajian serta dakwah agama tak pudar meski pandemi Covid-19 melanda.