Ahad 26 Apr 2020 02:01 WIB

Dampak Covid-19, Pasokan Ikan di Kaltim Melimpah

Pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan permintaan ikan di Kaltim.

Red: Nur Aini
Penjual ikan (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Penjual ikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalimantan Timur Riza Indra Riadi mengungkapkan pasokan ikan saat ini menjadi berlimpah, karena pandemi Covid-19 telah mengakibatkan penurunan permintaan pada produksi perikanan tangkap maupun budidaya.

"Produksi ikan kita surplus atau kelebihan sebab permintaan sedikit," kata Riza kepada awak media di Samarinda, Sabtu (25/4).

Menurut Riza, kondisi kelebihan pasokan ini juga terjadi karena daya beli masyarakat yang rendah untuk produk ikandan serapan ekspor yang menurun. Saat ini, pasokan ikan sampai Juni diperkirakan mencapai 59.460 ton, sedangkan kebutuhan hanya sebesar 33.584 ton.

Oleh karena itu, DKP berupaya mengatasi produksi ikan yang berlimpah dengan menjual pasokan, yang seharusnya untuk ekspor, kepada pasar lokal di kabupaten kota maupun provinsi terdekat. Strategi lainnya adalah dengan melakukan pengolahan komoditas melalui berbagai cara agar produk perikanan mempunyai nilai tambah yang bersifat ekonomis.

"Untuk itu perlu dukungan pihak swasta maupun BUMN untuk membeli produksi perikanan kita," kata Riza.

Sementara itu, budidaya ikan dan udang tambak tidak dipanen terlebih dulu atau dibiarkan beberapa waktu sampai keran impor dibuka kembali oleh negara-negara pembeli komoditas ikan dan udang asal Kaltim.

"Pasar ekspor kita ke negara-negara Eropa, Amerika juga Asia," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement