REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Alexis Sanchez sedang berada dalan titik terendah dalam karier sepak bolanya.
Pasalnya, ia tak terpakai lagi di Inter Milan sebagai klub yang meminjamnya. Manchester United sebagai pemilik Sanchez juga enggan memakai jasanya.
Dilansir dari Tribal Football, Sabtu (25/4), pemain asal Chile ini sedang berada dalam kegalauan antara Inter dan MU. The Sun melaporkan tak ada klub yang bersedia untuk memakai jasanya. Harganya yang tinggi dan rentan cedera salah satu faktor tak ada klub tidak menginginkannya.
Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer menilai apa yang dirasakan Sanchez saat ini akan memengaruhi suatu kelompok tim jika ia bergabung. Solksjaer juga memiliki kekhawatiran dengan Sanchez yang rentan cedera. Itu sebabnya, Solskjaer tak ingin memakainya lagi.
Meski tak ingin memakai jasanya, MU diwajibkan membayar uang loyalitas sebesar Rp 22 miliar ketika Sanchez kembali dari peminjaman. Bonus tersebut merupakan kesepakatan saat MU memboyong Sanchez dari Arsenal tahun 2018.
Kontrak mantan pemain Barcelona itu pun masih tersisa dua tahun lagi yaitu hingga Juni tahun 2022. Sehingga Setan Merah diperkiarkan tetap membayar Sanchez hingga 55 juta Poundsterling. Bayaran yang mahal dengan kontribusi yang minim membuat MU sakit kepala.
Sebab dengan ancaman krisis finansial karena pandemi corona, membayar Sanchez merupakan sesuatu yang merugikan dan berat. Klub akan dipaksa melakukan kompromi dengan Sanchez agar pemain tersebut bersedia untuk pergi dengan konsekuensi membayar sisa paket upah yang besar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
