Sabtu 25 Apr 2020 11:37 WIB

Liga 1 Berhenti, Para Penggawa PSIS Semarang Mulai Bisnis

Para pemain ini sudah tak ada kegiatan di klub seiring pandemi corona.

Suasana pembatasa sosial di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Foto: AJI STYAWAN/ANTARA FOTO
Suasana pembatasa sosial di Kota Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Diberhentikannya kompetisi Liga 1 musim 2020 sejak Maret silam sebagai imbas pendemi COVID-19 membuat pemain PSIS Semarang melebarkan sayap. Salah satunya dengan berwirausaha.

“Ini untuk mengisi waktu luang karena Liga 1 berhenti dan PSIS tidak ada latihan, jadi saya mencoba belajar bisnis,” kata salah satu pemain PSIS Hari Nur Yulianto seperti dilansir laman resmi tim yang dipantau di Jakarta, Sabtu (25/4).

Pemain dengan posisi penyerang ini mencoba berwirausaha dengan menjual pakaian yang dipasarkan secara online melalui @hny_id. Apa yang dilakukan merupakan sebuah tantangan baru karena selama ini fokus bermain si kulit bundar.

Hal sama dilakukan dua penggawa Laskar Mahesa Jenar lainnya, yaitu Alfeandra Dewangga Santosa, dan Kartika Vedhayanto yang juga mencoba belajar bisnis di jalur yang sama.

Alfeandra Dewangga Santosa membuat kaos dengan merek @alf.store19_ dan Kartika Vedhayanto mengelola akun @seventen17.co untuk menjadi distributor pakaian.

Dua penggawa Timnas U-19 ini memiliki tekad untuk belajar bisnis dan ingin menambah tabungan di tengah liburnya kompetisi Liga 1 yang hingga saat ini belum ada kepastian kapan dimulai kembali.

“Sebenarnya niat saya sudah lama untuk bisnis kaos, namun baru sempat sekarang. Buat belajar bisnis juga mumpung masih muda,” kata Dewangga.

“Tidak jauh beda sama Dewa, saya juga ingin belajar bisnis. Namun kalau saya hanya menjual, mungkin kalau Dewa sama Mas Hari Nur produksi merek sendiri,” tambah Vedhayanto.

Ketiga pemain ini tentu memiliki harapan yang sama yakni bisnis pakaiannya bisa berjalan dengan lancar dan bisa menghasilkan pendapatan tambahan di luar sepak bola.

Apalagi sebagai seorang pesepak bola profesional, ketiga pemain ini memang harus menyiapkan masa depan supaya setelah pensiun tidak kebingungan mencari penghasilan di luar dunia sepak bola.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement