Sabtu 25 Apr 2020 10:31 WIB

PB Atletik Indonesia Lanjutkan Langkah tanpa Bob Hasan

Tigor berharap Kemenpora bisa memberikan kelonggaran atau pengecualian.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan berpose seusai meninjau pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Atletik di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (3/9/2019). PB PASI terus memberikan latihan kepada atlet-atlet atletik sebagai persiapan ajang SEA Games 2019 di Filipina
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan berpose seusai meninjau pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Atletik di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (3/9/2019). PB PASI terus memberikan latihan kepada atlet-atlet atletik sebagai persiapan ajang SEA Games 2019 di Filipina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) tetap melanjutkan kepengurusannya hingga akhir tahun tanpa ada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Bob Hasan. Sang mentor wafat pada akhir bulan lalu.

"Tidak ada Plt. Kepengurusan baru untuk periode 2020-2024 akan dilakukan di kongres akhir tahun," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PASI Tigor Tanjung dilansir dari Antara, Sabtu (25/4).

Sepeninggal Bob Hasan, PASI belum mendapatkan persetujuan dari Kemenpora untuk melakukan nota kesepahaman (MoU) bantuan dana fasilitas pelatnas. Sementara, salah satu persyaratan untuk proses penandatanganan harus dilakukan oleh ketua umum induk organisasi cabang olahraga, tidak bisa diwakilkan.

Namun Tigor berharap Kemenpora bisa memberikan kelonggaran atau pengecualian agar penanda tanganan MoU pencairan dana pelatnas bisa diwakili oleh dirinya.

"Kami belum dapat bantuan pelatnas karena MoU belum ditandatangani. Kami masih menunggu keputusan soal MoU karena biasanya juga di tahun sebelumnya saya yang tanda tangani," ujarnya.

Apabila dana tersebut sudah cair, Tigor mengatakan tidak seluruhnya akan terserap untuk kegiatan pelatanas hingga akhir tahun ini, mengingat banyak try out, training camp, dan kejuaraan yang dibatalkan maupun ditunda. Saat ini PASI juga masih melakukan revisi penggunaan anggarannya.

"Kami masih meninjau dana pelatnas akan digunakan untuk apa saja. Karena kalau untuk pertandingan tidak mungkin. Nanti akan kelihatan penggunaannya saat pengajuan revisi 17 Mei," ungkapnya.

Kemenpora sudah menggelontorkan total dana fasilitas pelatnas sebesar Rp 161,5 miliar.

Namun karena adanya realokasi dan refocusing anggaran APBN untuk penanggulangan COVID-19, maka bantuan dana fasilitas pelatnas untuk tahun ini hanya diberikan sebesar 70 persen.

Kemenpora juga meminta agar induk organisasi cabang olahraga merevisi program-program yang sudah diajukan karena beberapa try out, training, camp, dan kejuaraan mengalami penundaan maupun pembatalan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement