Jumat 24 Apr 2020 21:06 WIB

Baznas Bantu Sembako untuk Pekerja Disabilitas

Baznas berkomitmen untuk terus berjuang memberikan dukungan untuk yang membutuhkan

Firmansyah, salah seorang tukang pijat disabilitas menerima bantuan Paket Logistik Keluarga berisi sembako dari tim Layanan Aktif BAZNAS, di Bekasi.
Foto: Baznas
Firmansyah, salah seorang tukang pijat disabilitas menerima bantuan Paket Logistik Keluarga berisi sembako dari tim Layanan Aktif BAZNAS, di Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melanjutkan aksi membantu masyarakat miskin yang kesulitan ekonomi akibat terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Lewat program Paket Logistik Keluarga (PLK) yang berisi sembako, Baznas memberikan kepada para pekerja disabilitas yang terkena dampak pandemi.

Paket Logistik Keluarga ini didistribusikan setiap harinya ke penerima manfaat di tiga daerah, yakni Depok, Bogor, dan Jakarta. Para penerima manfaat berasal dari kalangan pedagang kecil, pedagang asongan, tukang becak, ojek online, dan pekerja informal lainnya yang harus kehilangan pekerjaan karena krisis Covid-19.

Kepala Layanan Aktif Baznas, Iskandar Darussalam menyampaikan bantuan Baznas kali ini disalurkan kepada salah satu kelompok profesi rentan, yakni pekerja disabilitas, salah satunya profesi tukang pijat.

“Profesi tukang pijat disabilitas menjadi salah satu dari sekian banyak profesi rentan yang terdampak pandemi Covid-19. Sebelumnya tim telah melakukan assessment lebih dulu untuk mengukur kelayakan penerima manfaat agar bantuan tepat sasaran sesuai dengan penerima manfaat yang benar-benar membutuhkan,” jelas Iskandar, Jumat (24/4), dalam siaran persnya.

Sementara itu penerima manfaat penyandang disabilitas, Firmansyah mengungkapkan harus kehilangan pendapatan hariannya sebagai tukang pijat harian karena kondisi wabah Covid-19. Firmansyah merupakan penyandang disabilitas netra yang hidup bersama istrinya, yang juga mengalami kebutaan sejak lahir. 

Firmansyah menceritakan sudah tidak memijat lagi sejak banyak adanya pembatasan aktivitas masyarakat. Bahkan saat ini Firmansyah terpaksa tinggal menumpang orang tua dari istrinya tidak mampu membayar kontrakannya di Kota Bekasi. “Saya tidak tahu usaha jasa pijat ini akan terhenti sampai kapan,” tuturnya.

Terpisah, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik menambahkan penyaluran bantuan sembako Paket Logistik Keluarga untuk pekerja disabilitas merupakan bagian dari upaya Baznas meminimalisir dampak krisis pangan untuk mereka yang kehilangan pendapatan.

“Meskipun tidak sepenuhnya dapat mengakomodir segala kebutuhan masyarakat yang terdampak, diharapkan Paket Logistik Keluarga dapat sedikit meringankan beban mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan saat kondisi yang sulit ini. Baznas berkomitmen untuk terus berjuang memberikan dukungan untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan dalam menghadapi krisi Covid-19,” pungkasnya.

Paket Logistik Keluarga merupakan intervensi jangka pendek Baznas sebagai upaya menguatkan akses pangan para keluarga miskin dan kelompok rentan yang terdampak secara ekonomi. Diharapkan program Baznas ini dapat menginisiasi gerakan zakat seluruh Indonesia, dan semua pihak untuk bisa melakukan berbagai hal, agar semakin banyak lagi masyarakat yang membutuhkan dapat terlayani dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement